Apakah Anda terjun di dunia bisnis? Tentu produk bisnis Anda harus dipromosikan dengan baik, bukan? Nah, jika ingin meningkatkan penjualan, Anda perlu mengenal konsep AIDA dalam berbisnis.
AIDA merupakan suatu konsep atau rumus yang bisa Anda jadikan pedoman saat mempromosikan produk. Rumus AIDA ini dapat membantu Anda dalam upaya meningkatkan penjualan, mulai dari menarik perhatian calon konsumen hingga mengajak mereka untuk membeli produk.
Bagaimana, penasaran tentang konsep atau rumus AIDA? Yuk, simak artikel ini hingga tuntas!
Baca juga: Ampuh! 5 Strategi Marketing Ini Mampu Meningkatkan Omset Penjualan
Apa Itu Rumus AIDA?
AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Rumus ini biasa digunakan dalam praktik content marketing. Contohnya, saat menulis copy di suatu iklan atau membuat artikel di blog,
Keempat istilah tersebut menunjukkan tahapan untuk mendapatkan konsumen. Jika Anda melakukannya dengan tepat, maka AIDA bisa membantu meningkatkan penjualan produk Anda, lho!
Apa saja penjelasan dari rumus AIDA ini?
- Attention – Memancing perhatian calon konsumen.
- Interest – Membahas permasalahan calon konsumen untuk menarik minat mereka
- Desire – Menawarkan produk Anda sebagai solusi.
- Action – Mengajak mereka untuk melakukan pembelian sekarang juga.
Jadi, pada intinya AIDA adalah pedoman agar Anda menjalin hubungan dengan calon konsumen hingga menjadi konsumen.
Konsep atau rumus tersebut sudah cukup sering digunakan dalam strategi pemasaran yang efektif.
Jadi, bagaimana cara menggunakannya? Mari kita lihat di bagian selanjutnya!
Bagaimana Cara Menerapkan Konsep AIDA?
Sebenarnya cukup sederhana dalam menerapkan konsep AIDA ini, yaitu dengan mengikuti keempat tahapnya secara berurutan.
Maka dari itu, Anda perlu mengetahui lebih dalam satu per satu dari konsep AIDA ini. Berikut penjelasannya:
1. Attention
Untuk konsep yang pertama yaitu Anda perlu menarik perhatian calon konsumen terlebih dahulu. Mereka harus mengetahui keberadaan brand atau produk Anda.
Bagaimana caranya? Anda tinggal membuat konten yang mampu mengundang perhatian mereka.
Agar konten yang Anda buat tidak salah sasaran, maka sangat penting untuk Anda ketahui terlebih dahulu siapa yang ingin Anda undang perhatiannya.
Dalam hal ini, Anda bisa mengetahui karakteristik target pasar Anda dengan cara menganalisisnya.
Gali informasi dari target pasar Anda, cari tahu minatnya seperti apa.
Nah, cara yang bisa Anda lakukan untuk menarik perhatian ini yaitu dengan membuat judul/headline yang menarik, menggunakan gambar, video atau kalimat pembuka yang membuat penasaran.
Bahkan menurut penelitian, sebagai penjual harus bisa menarik perhatian pengunjung setidaknya dalam waktu 8 detik dan setiap 4 detiknya mata manusia selalu berkedip.
Jadi tugas Anda harus bisa menarik perhatian konsumen dengan 2 kedipan mata saja.
2. Interest
Setelah Anda mengundang perhatian calon konsumen, lalu langkah berikutnya adalah menarik minat mereka.
Tapi, bukankah setiap orang punya minat yang berbeda-beda? Benar. Oleh karena itu, Anda perlu tahu apa permasalahan yang dialami target pasar Anda.
Dengan membahas masalah yang mereka alami, brand Anda berarti paham apa yang mereka butuhkan. Hal ini akan menarik minat mereka.
Anda dapat menarik minat konsumen dengan menonjolkan dari sisi manfaat dari produk yang dijual.
Pada tahap Interest ini Anda sebagai penjual harus bisa menonjolkan keunggulan produk yang dijual sehingga konsumen memiliki minat dan tertarik untuk membelinya.
Ada beberapa data yang bisa Anda tampilkan untuk menambah minat dari para calon konsumen, seperti menggunakan fakta, data statistik, studi kasus serta alasan untuk menggunakan produk yang Anda jual.
Baca juga: Inilah 8 Strategi Promosi Penjualan Yang Efektif Untuk Bisnis Online Anda
3. Desire
Setelah calon konsumen sadar dengan masalah yang mereka hadapi, Anda bisa mengambil kesempatan ini untuk menawarkan produk Anda sebagai solusi.
Pastikan tujuan utama Anda adalah untuk menawarkan solusi, bukan untuk menjual produk dulu.
Anda harus fokus pada manfaat, bukan fitur. Hal ini penting, karena motif Anda bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Tugas Anda untuk membuat mereka sangat menginginkan produk yang Anda jual. Desire ini sebenarnya hampir mirip dengan interest.
Akan tetapi, untuk desire ini sudah bermain dengan emosi dan logika dari calon konsumen. Caranya dengan menambahkan benefits atau manfaat yang ada pada produk dengan bermain dengan emosi konsumen.
Oleh karena itu, selalu jelaskan manfaat dari setiap fitur yang ditawarkan. Sehingga, calon konsumen bisa tahu apakah produknya bisa jadi solusi atas permasalahan yang mereka alami.
Nah, dengan begitu calon konsumen akan benar-benar butuh akan produk Anda karena dirasa mampu mengatasi permasalahannya.
4. Action
Apabila sudah sampai pada tahap ini, berarti Anda sudah berhasil membuat calon konsumen tertarik pada produk Anda.
Ternyata sampai sini saja belum cukup. Anda perlu mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian.
Calon konsumen yang tertarik dengan konten Anda di tiga tahap sebelumnya perlu diarahkan kemana harus membeli produk sebagai solusi permasalahan mereka
Saat menerapkan action, Anda harus memanfaatkan call-to-action, yaitu suatu kalimat ajakan yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Contohnya seperti:
- “Klik link ini untuk memesan!”
- “Isi alamat email Anda untuk berlangganan!”
- Dan lain sebagainya
Perlu Anda ingat, tidak semua calon konsumen yang tertarik akan membeli sekarang juga. Ada kemungkinan mereka akan menunda pembelian dan pada akhirnya tidak jadi membeli.
Demikianlah informasi mengenai konsep atau rumus AIDA untuk mampu mengonversi konsumen.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan bisa Anda aplikasikan pada bisnis Anda ya.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs blog Evermos.
Risma Novianti adalah SEO Analyst yang memiliki latar pendidikan Public Administration. Memiliki pengalaman kerja di bidang SEO selama 3,5 tahun. Berkemampuan aktif menganalisis data performance suatu website blog Evermos dan menganalisis content article dengan niche bisnis dan islami. Merangkap juga sebagai SEO Content Writer dengan memiliki kemampuan menulis dan mengedit yang baik sesuai dengan kaidah SEO sehingga tulisan mudah ditemukan di hasil pencarian Google.