Saat seseorang melakukan ibadah haji, maka akan ada serangkaian tata cara ibadah haji yang perlu dilakukan agar menjadikannya haji mabrur.
Mulai dari rukun haji, wajib haji, hingga sunnah haji semua dilakukan sesuai tuntunan syariat. Hal yang dilakukan di antaranya adalah amalan seperti mabit, thawaf, sa’I, dsb.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak tata cara ibadah haji mulai dari rukun haji hingga wajib haji.
Baca Juga : Inilah Rekomendasi 5 Bank Penyedia Tabungan Haji Terbaik 2020
Tata Cara Ibadah Haji Lengkap | Mulai dari Rukun hingga wajib Haji
Rukun Haji
Dalam pelaksanaan ibadah haji, Jemaah harus memenuhi enam rukun haji agar ibadah menjadi sah. Rukun haji wajib dipenuhi dan tidak bisa diganti dengan bentuk lain. Berikut adalah keenam rukun haji tersebut :
- Ihram
- Wukuf di Arafah
- Tawaf Ifadah
- Sa’i
- Bercukur
- Tertib, sesuai urutannya.
Jika ada salah satu dari enam rukun haji ini tidak dilaksanakan, maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Baca Juga : Kumpulan Doa Mustajab Agar Cepat dikabulkan Oleh Allah SWT
Wajib Haji
Wajib haji adalah amalan yang harus dilakukan dalam rangkaian ibadah haji. Jika salah satu rangkaian tidak dilakukan, maka ibadah haji seseorang tetap sah namun ia harus menggantinya dengan membayar dam.
Berikut adalah lima wajib haji yang harus dilakukan para jemaah haji
- Ihram, yakni niat berhaji dari miqat
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Melontar jamrah ula, wustha, dan aqabah
- Thawaf wada’ (bagi yang akan meninggalkan Mekah)
Rangkaian Ibadah Haji
Setelah kita mengetahui jenis rukun dan wajib haji, selanjutnya kita perlu mengetahui rangkaian tata cara ibadah haji sesuai dengan syariatnya.
Puncak ibadah haji ditandai dengan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah atau biasa disebut Hari Arafah. Wukuf ini termasuk ke dalam rukun haji, sehingga jemaah yang tidak melaksanakan wukuf di arafah dianggap tidak mengerjakan ibadah haji.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berkata :
“Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam’in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji.” (HR. At-Tirmidzi dari Abdurrahman bin Ya’mar RA).
Ibadah haji dimulai pada tanggal 8 dzulhidjah dimana Para jemaah berangkat menuju Arafah mulai pukul 07.00 dengan menggunakan bus. hari ini disebut sebagai hari tarwiyah.
Dalam perjalanan dari Makkah menuju Arafah, jemaah disarankan untuk senantiasa berzikir, membaca talbiyah, shalawat, maupun berdoa.
Selanjutnya, rangkaian ibadah haji pun resmi dimulai. Untuk lebih lengkapnya, mari kita lihat tata cara ibadah haji lengkap berikut ini :
Ihram
Ihram adalah menjalankan niat untuk ibadah haji karena Allah SWT. Dalam hal ini perlu diperhatikan juga terkait tempat dan waktu mikat, yang akan berkaitan erat dengan wajib haji.
Sebelum melakukan ihram dan miqat Anda diianjurkan untuk mandi dan mengenakan pakaian tak berjahit dan wewangian, kemudian melaksanakan salat dua rakaat.
Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan berniat haji dengan mengucapkan :
“Labbaik2 Allahumma hajjan”, yang artinya: “aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji”
Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah untuk menyatakan niat
“ Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, inna al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk. Laa syariika laka” Artinya : Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang, sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan adalah milik Engkau, tiada sekutu bagi-M
Wukuf di Arafah
Ibadah Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah matahari tergelincir dan berakhir hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijah, ini merupakan hari nahar (hari menyembelih kurban)
Wukuf artinya berhenti, diam tanpa bergerak, dan dilakukan dalam suasana tenang.
Saat wukuf, jemaah haji berkumpul di Arafah dan berkegiatan mendengarkan khutbah, berdzikir, membaca Al Quran, shalat, dan memanjatkan doa.
Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah adalah Rangkaian bermalam di Muzdalifah yang dilakukan oleh Jemaah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Muzdalifah adalah daerah yang terletak di antara Arafah dan Mina. Di sana juga jemaah haji mengumpulkan batu mulai dari 49-70 butir yang digunakan untuk melempar jumrah. Setelah itu, Jemaah melakukan shalat shubuh di awal waktu kemudian selanjutnya berangkat menuju Mina.
Melontar Jumroh Aqobah
Ibadah ini dilakukan di bukit Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7 butir kerikil,kemudian ddilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban.
Tahalul
Tahalul artinya adalah melepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan haji. Proses Tahalul awal dilaksanakan setelah selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Maka seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan, kecuali berhubungan suami istri.
Selanjutnya, tahalul kedua dilakukan setelah melakukan sa’I.. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dlarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.
Mabit di Mina
Mabit di Mina juga wajib dilakukan jemaah haji. Salah satu yang dilakukan di Mina adalah melontar jumrah. Bermalam di Mina dilakukan pada tanggal 11-12 Dzulhijjah atau dua malam hingga 13 Dzulhijjah.
Melontar jumrah
Melontar jumrah merupakan hukumnya wajib. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan pada hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 1 Dzulhijjah.
Melontar jumrah dilakukan dengan melempar batu kerikil ke arah jamrah Sughra, Wustha, dan Kubra dengan niat mengenai obyek jamrah dan kerikil masuk ke dalam lubang marma.
Bagi yang tidak melakukannya, mereka harus membayar dam (denda) atau fidyah.
Tawaf Ifadhah
Tawaf Ifadhah ini dilakukan jemaah haji setelah pulang dari Mina pada tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah setelah Wukuf di Arafah. Rangkaian Tawaf Ifadhah adalah mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali tanpa Batasan jam tertentu.
Sa’i
Sai’i merupakan rukun haji sehingga wajib dilakukan oleh seluruh jemaah haji. Ibadah Sa’i dilakukan dengan berjalan dari safa ke Marwah dan kembali lagi sebanyak tujuh kali
Perjalanan dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah, dengan syarat dan cara-cara tertentu.
Pada saat jemaah haji berjalan menuju Safa, ia akan menghadap Kabah dan membaca takbir dan tahlil. Setelah itu saat jemaah berjalan menuju Marwah sambil berzikir dan berdoa.
Tawaf Wada’
Tawaf Wada’ dikenal juga sebagai tawaf perpisahan Ibadah tawaf ini dilakukan ketika jemaah akan pergi meninggalkan Makkah untuk pulang ke negaranya masing-masing.
Demikianlah tata cara ibadah haji lengkap yang harus Anda pahami sebelum berangkat. Dengan memahami tata cara ibadah haji, maka diharapkan seluruh ibadah haji bisa dilancarkan dan menjadi haji mabrur.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang membutuhkannya dan Semoga kita semua kelak bisa melaksanakan Ibadah Haji.
Jangan lewatkan juga artikel islami menarik lainnya hanya di situs blog Evermos.
Siti Choerunnisa adalah seorang SEO Content Writer di blog Evermos dengan menulis artikel seputar bisnis/usaha, fashion and travelling.