Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan apakah Boleh? Simak di Sini!

Niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan harus kamu amalkan jika ingin menggabungkan kedua puasa tersebut secara bersamaan pada bulan Rajab.

Puasa Rajab memang disunnahkan untuk kita laksanakan karena banyak keutamaan dan manfaat yang akan kita dapatkan.

Di sisi lain, kita juga wajib membayar hutang puasa atau qadha Ramadhan karena sebentar lagi kita akan bertemu kembali pada bulan Ramadhan.

Untuk itu, jika kamu ingin melaksanakan kedua puasa tersebut, mari baca niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan berikut ini.

Baca juga: Hukum dan Cara Menggabungkan Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan.

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan
Sumber: google.com/bersosial

Mengerjakan ibadah puasa sunnah di bulan Rajab apakah boleh sekaligus dikerjakan dengan qadha puasa Ramadhan? 

Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa boleh puasa sunnah di bulan tertentu sekaligus mengerjakan qadha puasa Ramadhan.

Ada juga yang berpendapat bahwa tidak boleh mengerjakan puasa qadha Ramadhan bersamaan dengan puasa sunnah di bulan tertentu.

Penjelasan tentang perbedaan tersebut akan dijelaskan setelah kita mengetahui bacaan niat puasa Rajab dan puasa qadha Ramadhan berikut ini:



1. Niat Puasa Rajab

Berikut ini adalah bacaan puasa Rajab yang bisa dibaca ketika malam dan siang hari jika malam lupa membacanya:

Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta’ala.

Bacaan niat di atas adalah niat puasa Rajab yang dibaca di malam hari, namun jika kita lupa untuk meniatkan di malam hari, maka bisa membaca niat berikut ini:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i syahri rajaba lillahi ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’ala.

2. Niat Puasa Qadha Ramadhan

Kemudian, jika kita sudah mengetahui bacaan niat puasa rajab, maka berikutnya adalah bacaan niat puasa qadha Ramadhan sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

3. Dalil Tentang Puasa Qadha Ramadhan

Ketentuan untuk mengganti puasa  Ramadhan yang terlewat sudah tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Baca juga: 6 Amalan Bulan Rajab Sesuai Sunnah Penuh Berkah dan Mulia.

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan, Apakah Boleh?

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan
Sumber: google.com/bersosial

Selanjutnya ketika kita sudah paham bacaan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan dan kapan membacanya, maka berikutnya yang harus diketahui adalah apakah boleh puasa Rajab digabung dengan puasa qadha Ramadhan?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa ada dua pendapat yang berbeda tentang bolehkah puasa sunnah di bulan tertentu disekaliguskan dengan puasa qadha Ramadhan.

Berikut adalah penjelasannya:

1. Pendapat yang tidak membolehkan

Orang yang mengatakan bahwa tidak boleh puasa sunnah di bulan tertentu dibarengi puasa qadha Ramadhan adalah Ali bin Abi Thalib.

Mengutip dari inews.idtg, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad menjelaskan bahwa puasa sunnah di bulan tertentu seperti Dzulhijjah disekaliguskan dengan puasa qadha Ramadhan akan meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.

Alasan ini pula yang diberikan oleh Imam Ahmad. Meski ada yang berkata juga bahwa fadhilah puasa sunnah tetap didapatkan meski niat puasa qadha’ Ramadhan.

2. Pendapat yang membolehkan

Sedangkan Umar bin Khattab membolehkan puasa sunnah di bulan tertentu seperti Dzulhijja dan Rajab dibarengi dengan puasa qadha Ramadhan.

Umar bin Khattab menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha’ puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik.

Selain itu, para ulama pun banyak yang berpendapat bahwa niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan adalah boleh.

Misalnya, Buya Yahya mengatakan bahwa puasa Rajab sekaligus puasa qadha Ramadhan adalah boleh karena akan mendapat pahala dari keduanya.

Hal itu seperti yang disampaikannya pada ceramahnya yang diunggah oleh salah satu channel Youtube pada 5 Maret 2019 lalu.

“Bila memiliki hutang puasa, silahkan lakukan qadha di bulan Rajab karena akan mendapat pahala Rajab,” ujar Ustadz Buya Yahya.

Ceramah Buya Yahya tentang pendapat puasa Rajab dibarengi dengan qadha Ramadhan simak di bawah ini:

Jadi, jika ingin melaksanakan puasa Rajab sekalian dengan qadha Ramadhan, sangat boleh untuk dilakukan.

Demikianlah pembahasan tentang niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat!

Jika Anda ingin membaca artikel Islami menarik lainnya, silahkan kunjungi situs Blog Evermos.

Buka Usaha Jadi Reseller (Daftar Gratis)