Pernahkah Anda pergi berlibur ke pulau-pulau eksotis yang terkenal akan kekayaan alamnya? Berwisata menggunakan kapal, kemudian sekilas melihat ada nelayan yang sedang melaut. Usaha yang dilakukan oleh nelayan tersebut adalah contoh usaha ekstraktif. Tahukah Anda apa itu usaha ekstraktif dan contohnya?
Usaha atau industri ekstraktif yang terdapat di Indonesia ini dikoordinasikan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menurut press release pada tanggal 20 Januari 2022, pada tahun 2021 realisasi PNBP atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Minerba sebesar Rp75,16 triliun atau 192,2% dari target semula Rp39,1 triliun.
Sementara di tahun 2022 kini target penerimaan PNBP Minerba diturunkan menjadi Rp42,36 triliun.
Pemerintah juga mengatakan memprioritaskan kepada tenaga erja lokal untuk tenaga kerja di subsekor minerba, sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020.
Yang artinya industri ekstraktif juga memiliki peranan penting dalam suatu bangsa.
Sebagai warga negara yang cerdas, sebaiknya kita mengetahui contoh usaha ekstraktif dan peranannya di Indonesia.
Pengertian Usaha Ekstraktif
Mengutip dari Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 karya Basuki Darsono, secara umum jenis-jenis badan usaha terdiri dari dua bagian.
- Berdasarkan lapangan usaha,
- Dan berdasarkan kepemilikan modal.
Untuk jenis usaha berdasarkan lapangan usaha terdiri dari badan usaha bergerak di bidang pertanian, industri ekstraktif, industri perdagangan, dan jasa.
Adapun berdasarkan kepemilikan modalnya terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Campuran, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Usaha ekstraktif adalah kegiatan usaha dengan memperoleh segala sumber daya seara langsung dari alam tanpa proses pembudidayaan dan pengolahan.
Misalnya saja aktivitas penambangan minyak bumi, penebangan kayu, pendulangan emas atau intan, dan penangkapan ikan di laut.
Tujuan Usaha Ekstraktif
Setiap usaha memiliki tujuannya tersendiri begitupula dengan usaha atau industri ekstraktif.
Tujuan dari usaha ekstraktif adalah untuk dapat memperoleh dan mengelola sumber daya alam (SDA) menjadi barang yang dapat bermanfaat untuk manusia.
Selain untuk mendapatkan keuntungan, berikut adalah tujuan lain dari menjalankan usaha ekstraktif.
- Sebagai sumber pendapatan negara,
- Alternatif memenuhi kebutuhan masyarakat,
- Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
- Bekerjasama dengan perusahaan dan masyarakat.
Jika jualan Anda sepi dan tak kunjung laku, coba renungkan, inilah penyebab Usaha sepi menurut Islam
Ciri Usaha Ekstraktif
Setelah mengetahui tujuan dari usaha ekstraktif kini saatnya untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri usaha atau industri ekstraktif tersebut.
Berikut adalah ciri usaha ekstraktif yang dapat kita perhatikan:
- Mengambil langsung dan memanfaatkan hasil alam agar dapat dinikmati oleh masyarakat,
- Produk ekstraktif harus melewati beberapa proses seperti penggalian dan pengolahan,
- Dapat dinikmati dalam bentuk sandang, pangan, papan atau produk lainnya yang tidak terbatas hanya bentuk barang saja.
- Memperoleh keuntungan dari hasil alam seperti tambang, kehutanan, laut dan lain sebagainya.
Contoh Usaha Ekstraktif
Lalu apa saja contoh dari usaha ekstraktif yang terdapat di Indonesia dan bagaimana proses yang dijalankannya?
Untuk mengetahui jawabannya, simak terus artikel tersebut sampai habis. Berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah:
1. Perikanan
Sebagai salah satu contoh dari usaha ekstraktif, perikanan memiliki peranan yang penting untuk mendistribusikan hasil ikan dan memerlukan proses pendistribusian hingga sampai ke tangan masyarakat.
Mengingat bahwa total wilayah Indonesia sekitar 3,25 juta km2 yang merupakan lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Ekslusif, dengan luas tersebut dimanfaatkan untuk menjalankan industri perikanan.
Bingung mau buka usaha apa? Cobalah Usaha Islam berikut ini, Insha Allah berkah dan halal.
Proses Usaha Ekstraktif Perikanan:
Melakukan bisnis perikanan merupakan hal yang menantang, sebab peternakan juga bisa menjadi salah satu pasif income yang apabila berhasil ketika ditekuni.
Menurut Harmony.co.id, ada strategi yang dilakukan dalam industri perikanan yaitu blue ocean strategy yang kemudian berkebang menjadi strategi perikanan secara umum yaitu,
- Pra-produksi, dimana ada proses atau kegiatan sebelum menghasilkan ikan dari penangkapan di laut maupun pembudidayaan ikan. Pemeriksaan kondisi seperti lokasi, peralatan, peraturan pemerintah dan cuaca menjadi amat penting. Biasanya para pengusaha perikanan juga memikirkan segmen pasar penjualan ikan.
- Produksi, bisa di sebut sebagai kegiatan menghasilkan ikan yang berasal dari penangkapan ikan atau pembudidayaan, dari bibit sampai panen.
- Pasca-produksi, kegiatan penangganan ikan setelah produksi yang meliputi, di atas kapal sebelum di pasarkan, atau pengemasan ikan hidup, segar, telur, benih dan induk setelah panen. Terdapat pula SPO yang harus di jalankan.
- Pengolahan, rangkaian kegiatan dari bahan baku ikan sampai produk jadi. Dijual ke restoran, pengepul, pedagang pasar atau sendiri.
- Pemasaran, mencakup pemasaran ikan, dan produk olahannya, dari perencanaan harga, promosi hingga proses pendistribusian.
berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah di bidang perikanan:
- Usaha perikanan budidaya atau aquakultur
- perikanan pengolahan,
- Usaha tangkap ikan,
- Perikanan pantai,
- laut dalam,
- Perikanan darat,
- Budidaya ikan lele,
- ikan nila,
- Budidaya belut,
- udang gajah,
- Budidaya gurame,
- Dan sebagainya.
2. Kehutanan
Negara Indonesia sering mendapatkan sebutan negara yang memiliki kekayaan akan flora dan faunanya.
Maka dari itu, Indonesia juga memiliki beragam jenis hutan yang menaunginya.
Menurut data KLHK, per tahun 2020, terdapat 95,6 juta hektare total luasan hutan sekitar 46,9 juta hektare diantaranya adalah hutan primer, 43,1 juta hektare hutan sekunder, dan 5,4 juta hektare hutan tanaman.
Kekayaan alam tersebut sudah semestinya kita jaga dan lestarikan agar dapat di turunkan kepada generasi selanjutnya.
Jenis usaha kelompok ini bisa menjadi pilihan Anda untuk membangun usaha agar sukses dan untung besar.
Proses Usaha Ekstraktif Kehutanan:
Agar usaha kehutanan dapat dijalankan sebaik mungkin dan berjalan efektif, maka terdapat acuan atau proses berasal dari Tata Kelola Hutan.
Inilah proses tata kelola hutan yang berlaku di Indonesia berdasarkan aturannya:
- Perencanaan Tata Ruang, yaitu mengalokasikan lahan Indonesia menjadi wilayah yang ditetapkan perlindungan dan pembangunan. Mana yang bisa di tetapkan untuk menjadi perkebunan sawit atau hutan tanaman.
- Perizinan dan Sistem Perizinan, kegiatan berlangsung di hutan sesuai rencana tata ruang, lisensi dan izin mengatur operasi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal serta mendapatkan pendapatan.
- Penilaian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL, proses evaluasi dampak lingkungan dan sosial lahan pembangunan berbasis industri dan kegiatan.
- Pengelolaan Anggaran, kegiatan pengelolaan keuangan untuk praktik penyaluran alokasi anggaran yang tepat dan pelaksanaan serta pengumpulan dana,
- Pemantauan, kegiatan evaluasi dampak dari kegiatan industri berbasis lahan pada hutan dan lahan.
- Penegakan hukum, kegiatan untuk memastikan industri berbasis lahan mematuhi hukum dan peraturan lingkungan di Indonesia.
berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah di bidang kehutanan:
- Membuat tempat pariwisata,
- Kerajinan tangan dari kayu hutan,
- Memanfaatkan SDA yang ada di hutan,
- Membuat mabel atau perabot dari kayu hutan berkualitas,
- Industri kayu,
- rotan,
- damar,
- Industri gambir,
- sutra alam,
- Industri bambu,
- kopal,
- kayu manis,
- Industri sagu,
- kayu jati untuk perlengkapan rumah tangga.
3. Pertambangan
Hasil olahan seperti minyak tanah, emas, intan dan batubara menjadi produk dari usaha pertambangan. Betapa kita amat membutuhkan persediaan alam tersebut untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Tambang emas terbesar di Indonesia adalah Papua, yang saat ini sebanyak 1,896 juta ton biji terdapat cadangan perak.
Menurut sebuah sumber, Tembagapura yang berada di Provinsi Papua menyimpan cadangan emas terbanyak di Indonesia.
Dari Bps.go.id, Hasil kegiatan industri pertambangan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
Proses Usaha Ekstraktif Pertambangan:
- Propeksi, kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral berharga.
- Eksplorasi, kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta studi kelayakan.
- Eksploitasi, yaitu kegiatan penambangan meliputi pekerjaan pengambilan, pengangkutan endapan bahan galian atau mineral, dan hingga pemasaran.
- Pengolahan atau pemurnian, kegiatan untuk memurnikan atau meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut.
berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah di bidang pertambangan:
- Batubara,
- Tembaga atau Emas,
- Nikel,
- Timah,
- Pasir Besi,
- Mineral Industri,
- Dan Industri Lain.
4. Pertanian
Peran industri pertanian begitu penting bagi kelangsungan hidup masyarakat di Indonesia.
Menurut katadata.co.id, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional pada tahun 2021 tercatat telah turun 0,42 persen poin ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai 13,7%.
Peranan pertanian juga dapat mempengaruhi perekonomian daerah, yang berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja serta sumber pangan masyarakat.
Proses Produksi Usaha Ekstraktif Pertanian:
- Biaya produksi pertanian,
- Perencanaan pola produksi pertanian,
- Penjadwalan proses produksi pertanian,
- Perencanaan dan sistem pengadaan input-input dan sarana produksi pertanian.
berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah di bidang pertanian:
- Jual bibit tanaman,
- Jual pupuk organik,
- Budidaya rempah-rempah,
- Budidaya sayuran hidroponik.
- Menjual alat pertanian,
- Budidaya sayuran organik,
- Dan sebagainya.
5. Perkebunan
Rempah-rempah merupakan salah satu potensi yang terbesar ada di Indonesia.
Bahkan, Indonesia juga disebut sebagai salah satu negara penghasil lada terbesar di dunia.
Tentunya ada banyak usaha perkebunan sebagai contoh usaha ekstraktif yang bergerak di Indonesia hingga saat ini.
Contohnya saja ada daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatra Utara, Aceh, Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Irian.
Sementara itu, masih banyak lagi perkebunan yang terdapat di Indonesia serta ragam jenisnya.
Proses Produksi Usaha Ekstraktif Perkebunan Kelapa Sawit:
- Perencanaan atau planning, kegiatan merencanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sistematis terdiri dari menentukkan jenis dan jumlah produk, jumlah dana yang diperlukan, jumlah pekerja, dan sebagainya.
- Identifikasi Proyek (IP),
- Pra Studi Kelayakan,
- Studi Kelayakan,
- Penyusunan usulan proyek pembangunan (UP),
- Evaluasi Proyek (EP),
- Pelaksanaan Investasi (PI),
- Evaluasi dan Perencanaan ulang atau penyesuaian.
berikut ini yang merupakan contoh usaha ekstraktif adalah di bidang perkebunan:
- Karet,
- Kopi,
- Kakao,
- Cengkeh,
- Kelapa kopra,
- Kelapa deres,
- Tebu,
- Tembakau,
- Gula aren.
Sekian artikel mengenai contoh usaha ekstraktif, semoga membantu Anda untuk memperdalam wawasan mengenai industri yang ada di Indonesia.
Sebarkan juga informasi berikut kepada orang-orang terdekat Anda yang membutuhkannya.
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya kunjungi Blog Evermos.
Sarah Nurjannah adalah SEO Content Writer di Blog Evermos yang berpengalaman selama 3 tahun membagikan konten seputar Doa, Tips Bisnis, Tips & Trik, dan berbagai Konten Informatif lainnya. Tahun 2020, Sarah pernah menulis di Okezone selama 3 bulan sebagai News Writer.