Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia melalui agama Islam rahmatan lil alamin. Sebagai umat Islam, kita patut mencontoh akhlak Rasul. Apa sajakah akhlak Rasul yang harus kita contoh? Simak ulasannya pada artikel berikut ini.
Kita sepatutnya mencontoh akhlak Nabi atau Rasul terakhir sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa demikian? Ada beberapa alasan mengapa kita harus meneladani akhlak Rasul.
Baca juga: Miliki 10 Sikap Akhlakul Karimah Ini Jika Anda Ingin Masuk Surga
Alasan Mengapa Kita Harus Meneladani Akhlak Rasul
- Rasulullah adalah manusia yang paling baik ibadahnya. Bahkan sampai-sampai bengkak kakinya.
- Rasul adalah orang yang paling bertakwa di antara orang-orang bertakwa
- Rasulullah adalah manusia yang paling mulia dan terpuji baik di langit maupun di bumi,di dunia dan di akhirat.
- Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya mahluk Allah di muka bumi ini. Baik akhlaknya maupun bentuknya.
- Rasulullah adalah manusia yang paling suci dan manusia yang diharapkan syafaatnya di hari kiamat kelak
- Rasulullah adalah manusia yang sabar dalam menyampaikan dakwah. Ia tidak pernah dendam, apalagi sakit hati.
Setelah Anda mengetahui alasan mengapa harus meneladani akhlak Rasulullah, ketahui pula dengan jelas beberapa akhlak mulia Baginda Rasulullah SAW yang perlu kita contoh.
Akhlak Rasul yang Patut Kita Contoh
1. Berpegang Teguh Terhadap Kejujuran
Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang sangat jujur sehingga mendapatkan gelar Al Amin yang artinya dapat dipercaya. Allah SWT pun sangat menyukai hamba-nya yang berperilaku jujur.
Untuk zaman sekarang, orang yang memiliki sifat jujur itu sangat jarang. Tapi, sebagai umat Islam, hendaklah kita bersikap jujur.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 23-24 yang berbunyi:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka pula ada yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya), agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang jujur itu karena kejujurannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dari ayat Al Quran di atas menyatakan bahwa Allah akan memberikan balasan bagi orang yang jujur. Begitupula Allah akan memberikan azab kepada orang-orang yang munafik.
Semoga kita dimudahkan untuk memiliki akhlak yang mulia ini, yaitu selalu berlaku jujur dalam segala hal.
2. Senantiasa Berhusnudzan (Berprasangka Baik)
Berhusnuzhan atau baik sangka akan membuat setiap pribadi menjadi lapang dan mengalami ketenangan jiwa.
Selain itu, dengan berprasangka baik kepada sesama akan membuat komponen umat Islam Islam bersatu, saling bekerjasama dan tidak terjadi perpecahan.
Sedangkan bersuudzan atau berburuk sangka hanya akan menimbulkan “kesempitan dada” bagi pelakunya serta menjadi pemicu awal manusia untuk saling membenci dan memusuhi saudaranya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)
Hadist itu jelas menunjukkan bahwa seorang muslim harus menjauhi sifat berburuk sangka kepada orang lain apalagi sesama muslim. Alangkah lebih baiknya jika mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya.
3. Selalu Menjawab Salam
Mengucapkan salam hukumnnya adalah sunnah dan menjawab salam hukumnya wajib. Sebab salam merupakan salah satu tanda cinta untuk sesama muslim.
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.” (HR Muslim No. 54)
Baca juga: Hadits Ciri Ciri Orang Munafik dan Cara Mengatasinya Menurut Rasulullah
4. Tidak Ikut Campur Urusan Orang Lain
Mencampuri urusan orang lain yang bukan privasi diri sendiri pada dasarnya sangat tidak dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah SAW juga telah mengajarkannya kepada seluruh umat muslim.
Selain akan menimbulkan fitnah, ikut campur dalam urusan orang lain dikatakan akan mengurangi kebahagiaan seseorang.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 58 yang berbunyi:
Artinya: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
5. Menjaga Pandangan dari yang Haram
Menjaga pandangan mata dari memandang hal-hal yang diharamkan oleh Allah merupakan akhlak yang mulia, bahkan Rasulullah SAW menjamin masuk surga bagi orang-orang yang salah satu dari sifat-sifat mereka dalam menjaga pandangan.
Abu Umamah berkata, ”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian (dari menyakiti orang lain), dan jagalah kemaluan kalian.”
6. Mengerjakan Perbuatan Amal Ma’ruf Nahi Munkar
Amal ma’ruf nahi munkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah
Perintah yang ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk.
Bagi umat Islam, amal ma’ruf nahi munkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang menempatkannya pada hukum dengan level wajib.
Dan siapa pun dari kita yang meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang sangat pedih dan menyakitkan.
Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu, pernah berkata:
“Aku pernah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.’”
Nah, itulah beberapa akhlak mulia yang Rasulullah contohkan pada umatnya yang perlu kita ketahui.
Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk mencontoh akhlak Rasulullah agar kehidupannya di dunia mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan balasan Surga di akhirat kelak.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Boleh bagikan artikel ini sebagai bentuk mengingatkan kebaikan pada sesama.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya hanya di situs blog Evermos.
Risma Novianti adalah SEO Analyst yang memiliki latar pendidikan Public Administration. Memiliki pengalaman kerja di bidang SEO selama 3,5 tahun. Berkemampuan aktif menganalisis data performance suatu website blog Evermos dan menganalisis content article dengan niche bisnis dan islami. Merangkap juga sebagai SEO Content Writer dengan memiliki kemampuan menulis dan mengedit yang baik sesuai dengan kaidah SEO sehingga tulisan mudah ditemukan di hasil pencarian Google.