Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu – Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu adalah prinsip fundamental dalam ajaran Islam yang mendorong persatuan, solidaritas, dan kesatuan umat Muslim.
Frasa ini berasal dari sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang terletak di Surah Ali ‘Imran, ayat 103. Terjemahan harfiah dari ayat ini adalah “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”
Makna dari frasa tersebut adalah mengajak semua umat Muslim untuk bersatu dan menjaga persatuan dalam ajaran agama Islam.
Prinsip ini menekankan pentingnya menghindari perpecahan, pertikaian, dan perselisihan dalam umat Muslim, serta memprioritaskan persatuan dan solidaritas sebagai landasan untuk mencapai tujuan bersama.
Artikel ini akan membahas tentang apa arti kalimat Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu dan maknanya.
Pengertian Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu

Wa’tasimu Bihablillahi Jamian wala Tafarraqu adalah sebuah ajakan dan perintah bagi umat Muslim untuk bersatu dan menjaga persatuan dalam agama Islam.
Frase ini mengandung makna pentingnya solidaritas, persaudaraan, dan kebersamaan di antara umat Muslim.
Dalam konteks agama, prinsip ini mengajarkan umat Muslim untuk berpegang teguh pada ajaran dan tuntunan Islam, serta menjauhi perpecahan dan perpecahan di antara mereka.
Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu dalam Berbagai Konteks

1. Konteks Sosial Politik
Dalam konteks sosial dan politik, prinsip kalimat tersebut menyerukan agar umat Muslim menjaga hubungan yang baik dan membangun persatuan di antara sesama Muslim.
Ini mencakup persaudaraan, saling mendukung, dan menghindari konflik yang tidak perlu. Prinsip ini menekankan bahwa kekuatan dan kejayaan Muslim terletak pada persatuan mereka, bukan pada perpecahan.
Prinsip ini juga mencerminkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kesatuan dalam menjalankan ibadah dan mematuhi hukum-hukum agama.
Umat Muslim diajak untuk merapatkan barisan dalam melaksanakan tugas-tugas keagamaan seperti shalat berjamaah, puasa Ramadhan, haji, dan lain-lain. Melalui pengamalan prinsip ini, umat Muslim dapat menciptakan harmoni dan kohesi dalam menjalankan ajaran agama mereka.
2. Konteks Bermasyarakat
Selain itu, Wa’tasimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu mengajarkan pentingnya kesatuan dalam menghadapi tantangan dan perubahan sosial.
Dalam dunia yang terus berkembang ini, Muslim dihadapkan pada berbagai masalah dan tekanan. Dalam menghadapinya, prinsip ini mengingatkan bahwa kekuatan dan ketahanan Muslim terletak pada persatuan mereka.
Dengan menjaga persatuan dan saling mendukung, umat Muslim dapat mengatasi masalah tersebut dengan lebih efektif.
3. Konteks Bertoleransi
Selain itu, prinsip Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu juga berlaku dalam konteks hubungan antara umat Muslim dengan non-Muslim.
Islam mengajarkan perdamaian, toleransi, dan kerjasama antar umat beragama berbeda. Oleh karena itu, umat Muslim diharapkan untuk membangun hubungan yang baik dengan komunitas lain dan menghindari sikap yang menyebabkan perpecahan atau konflik.
Prinsip Wa’tashimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu juga memberikan pesan penting tentang pentingnya menghindari perpecahan dalam ajaran agama Islam.
Islam menekankan bahwa umat Muslim seharusnya bersatu dalam keyakinan dan prinsip-prinsip agama yang mendasari kehidupan mereka.
Hal ini mengajarkan bahwa perbedaan dalam hal suku, etnis, budaya, atau bahkan perbedaan dalam pandangan atau praktik keagamaan seharusnya tidak menghalangi persatuan umat Muslim.
Demikianlah pembahasan tentang Wa’tashimu Bihablillahi Jami’an wala Tafarraqu, untuk lebih jelasnya Anda bisa simak video di bawah ini.
Kunjungi selalu situs Blog Evermos untuk mendapatkan artikel menarik lainnya. Semoga bermanfaat!
Rizky Syahaqy, merupakan SEO Content Writer di Blog Evermos yang fokus pada konten bisnis dan doa. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Setelah lulus, saya bekerja di dunia kepenulisan selama 1 tahun, yakni menjadi wartawan di sebuah media berita. Namun sejak masih kuliah saya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang jurnalistik dan kepenulisan selama 3 tahun. Bahkan semasa kuliah saya sudah bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media berita dan penyiar radio. Oleh karena itu saya memiliki kemampuan yang baik dalam menulis dan mencari sumber yang kredibel untuk sebuah tulisan yang saya buat. Semoga yang saya sajikan dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya.