Tanggal 3 September Hari Apa – Selain Agustus, bulan yang memiliki sejarh besar bagi Indonesia adalah September, banyak peristiwa penting pada bulan ini. Namun apakah Anda tahu tanggal 3 September hari apa?
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa tanggal 3 September terdapat hari yang bersejarah bagi dunia kesehatan Indonesia.
Tahun ini, 2022, tanggal 3 September jatuh pada hari Sabtu, dan ada apa dengan tanggal tersebut? Ternyata tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia.
Artikel kali ini akan membahas tentang sejarah berdirinya Palang Merah Indonesia atau PMI. Berikut ulasannya untuk Anda.
Tanggal 3 September Hari Apa? Lahirnya Palang Merah Indonesia
Setiap tanggal 3 September, Indonesia memperingati sebagai hari lahirnya Palang Merah Indonesia.
Namun apakah Anda sudah mengetahui apa itu PMI? PMI merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan pertama dan paling besar di Indonesia.
PMI bertugas untuk memberikan bantuan dan layanan kepada masyarakat korban konflik, bencana, krisis kesehatan, mendiseminasikan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum humaniter internasional.
Selain itu, PMI juga memiliki unit donor darah di setiap kota untuk memenuhi kebutuhan darah di masyarakat.
PMI bekerja atas asas perikemanusiaan dan atas dasar sukarela dengan tidak membeda-bedakan bangsa, golongan, dan paham politik serta menjunjung 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yakni kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
Tanggal 3 September sebagai Hari PMI, Inilah Sejarah PMI
PMI memiliki napak tilas yang cukup panjang dan memiliki sejarah yang sangat panjang, hal itu karena PMI sudah ada sejak masa sebelum perang dunia kedua.
Berikut ini rentetan sejarah berdirinya PMI dari masa ke masa:
1. PMI dibentuk oleh Belanda
Sebelum resmi didirikan pada tanggal 3 September, PMI memiliki perjalanan panjang jauh sebelum hari peresmian tersebut.
Sejarah Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak masa sebelum Perang Dunia ke-2.
Pada 21 Oktober 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandse Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Perjuangan dalam mendirikan Palang Merah Indonesia diawali sejak sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan.
Rencana didirikannya PMI itu mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia.
2. PMI rencana dibentuk sejak tahun 1940
Kemudian pada tahun 1940 PMI direncanakan untuk diresmikan dan dibawa ke dalam sidang Konferensi Nerkai.
Namun, akhirnya ditolak mentah-mentah. Kemudian, rancangan tersebut disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat.
Saat pendudukan Jepang, para pelopor pendiri PMI kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional.
Namun, sekali lagi upaya tersebut mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang, sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.
3. Tanggal 3 September 1945 PMI resmi dibentuk
Setelah itu pada 3 September 1945 Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Atas perintah Presiden Soekarno tersebut, maka pada 5 September 1945 dibentuklah Panitia 5 oleh Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I.
Adapun anggota Panitia 5 yang terdiri dari dr R. Mochtar sebagai ketua, dr. Bahder Djohan sebagai penulis, dr Johana, dr Marzuki, dan dr. Sitanala sebagai anggota.
Akhirnya, pada 17 September 1945, Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk dan diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.
Dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka pada 16 Januari 1950, pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya ke PMI.
Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan.
4. PMI diakui oleh Internasional pada 1950
PMI merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Atas kinerja tersebut, pada 15 Juni 1950, PMI memperoleh pengakuan secara Internasional oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional.
Setelah itu, pada Oktober 1950, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Selain itu pada 16 Januari 1950, Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI dengan mengeluarkan Keppres No. 25 dan dikuatkan dengan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. PMI.
Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.
5. Palang Merah Indonesia saat ini
Setelah perjalanan panjang yang dilalui oleh PMI, Pada tahun 2018, PMI adalah organisasi kemanusiaan yang berstatus badan hukum.
Status badan hukum PMI adalah dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
Nah, itulah pembahasan tanggal 3 September hari apa dan sejarah panjang Palang Merah Indonesia. Semoga bermanfaat untuk Anda.
Jika Anda ingin mendapatkan dan membaca artikel Islami menarik lainnya, silahkan untuk kunjungi selalu situs Blog Evermos.
Anda juga bisa menambah pemasukan Anda setiap bulannya hanya dengan modal HP dan tanpa mengeluarkan uang sedikitpun.
Caranya sangat mudah, Anda bisa bergabung menjadi reseller Evermos dan mendapatkan keuntungan serta keberkahan.
Penasaran dan tertarik untuk bergabung? Klik tombol di bawah ini, ya.
Rizky Syahaqy, merupakan SEO Content Writer di Blog Evermos yang fokus pada konten bisnis dan doa. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Setelah lulus, saya bekerja di dunia kepenulisan selama 1 tahun, yakni menjadi wartawan di sebuah media berita. Namun sejak masih kuliah saya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang jurnalistik dan kepenulisan selama 3 tahun. Bahkan semasa kuliah saya sudah bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media berita dan penyiar radio. Oleh karena itu saya memiliki kemampuan yang baik dalam menulis dan mencari sumber yang kredibel untuk sebuah tulisan yang saya buat. Semoga yang saya sajikan dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya.