Seorang muslim tentunya wajib mengetahui apa saja sifat-sifat Rasul yang patut untuk kita teladani. Sifat terpuji tersebut disebut dengan sifat wajib bagi para rasul.
Para Nabi dan Rasul yang Allah SWT utus memiliki sifat wajib tersebut agar dapat mengemban misi dan tugas berdakwah kepada seluruh manusia.
Kamu sudah penasaran apa saja sifat wajib bagi para rasul? Cek informasi lengkapnya di bawah berikut.
Sifat Wajib Bagi Para Rasul AdalahĀ
Setiap manusia memiliki sifat dan karakter yang Allah SWT berikan sebagai kemampuan untuk menjalankan kehidupannya.
Namun, ada beberapa sifat yang patut diteladani oleh Muslim dengan mencontoh perilaku Nabi dan Rasul.
Agar lebih mudahnya, inilah sifat wajib bagi para rasul.
1. As-Shidiq atau Shiddiq
Sifat wajib bagi para rasul yang pertama adalah shiddiq atau artinya yaitu benar atau jujur.
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah berdusta dan berkata jujur.
Gelar shiddiq juga tak hanya diberikan kepada Nabi dan Rasul sebagai sifat wajib bagi para rasul tetapi juga diberikan kepada sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar As-Shiddiq.
Arti As-Shiddiq juga adalah āmembenarkan perkataan Rasulullah SAWā.Ā
Sebab pada masa itu Islam belum merdeka secara luas dan banyak orang yang meragukan tanda-tanda kenabian kecuali Abu Bakar RA.
2. Al-Amanah atau Amanah
Kemudian ada juga sifat wajib bagi para rasul ialah amanah beserta artinya dapat dipercaya.
Dalam menerapkan sifat ini Rasulullah SAW selalu menunjukkan setiap perkataan dan perbuatannya selaras.
Artinya tak ada perbuatan yang menyimpang dari perkataan sebelumnya.
Rasulullah pun tidak pernah mengingkari setiap janji atau ikrar yang dibuatnya.
Bahkan kejujurannya saat berniaga membuat masyarakat mengakui sifat kejujurannya dengan memberikan gelar āAl-Aminā atau ādapat dipercayaā.
3. At-Tabligh atau Tabligh
Lalu sifat wajib bagi para rasul adalah tabligh yakni artinya menyampaikan.
Seseorang yang benar dan memiliki sifat dapat dipercaya kemudian akan menyampaikan kebenaran tersebut dengan jelas.
Pada sifat tabligh Rasulullah SAW juga menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada setiap umat.
Sehingga wahyu yang didapatkannya tak hanya berhenti pada dirinya sendiri.
Akan tetapi Rasul sampaikan kepada keluarganya, para sahabat hingga orang yang baru dikenalnya sekalipun.
4. Al-Fathonah atau Fathonah
Sebagai pemimpin umat dan pemimpin agama Rasul juga mutlak memiliki sifat fathonah.
Fathonah ini menjadi sifat wajib bagi para Rasul yang berkaitan dengan kecerdasan.
Sebab dalam menjalankan perannya dan fungsi sebagai Rasul untuk berdakwah kepada seluruh umat manusia pasti membutuhkan kecerdasan.
Misi mengemban amanah untuk berdakwah kepada manusia bukanlah tugas yang mudah.
Rasulullah menghadapi berbagai ujian yang datang dari kaum musyrik yaitu kaum yang membenci dan menolak ajaran agama Islam serta bertindak untuk mencelakai Rasul.
Sifat Mustahil Bagi Rasul
Dalam setiap sifat yang terpuji tentu ada pula kebalikannya yaitu sifat yang tercela.
Lalu apa saja sifat yang tercela atau sifat mustahil bagi rasul? Inilah penjelasannya.
1. Al-Kizzib atau Kizzib
Sifat mustahil yang pertama tidak dimiliki Rasul adalah kizzib.
Kizzib merupakan kebalikan dari shiddiq atau benar, kizzib artinya suka berdusta atau berbohong.
Dalam hal ini Allah SWT memelihara para Nabi dan Rasul dari sifat kizzib.
Selain itu apabila seseorang punya sifat kizzib artinya ia seorang pendusta dan gemar berbohong.
Dusta atau berbohong adalah salah satu dosa besar yang harus di waspadai akibatnya.
2. Al-Khianat atau Khianat
Setelah sifat kizzib, sifat mustahil berikutnya adalah khianat atau berkhianat yang menjadi lawan dari sifat amanah atau dapat dipercaya.
Sifat ini juga merupakan sifat lanjutan dari sifat kizzib.
Orang yang memiliki sifat kizzib artinya ia khianat atau tak dapat dipercaya.
Sehingga sangat tidak mungkin para Nabi dan Rasul memiliki sifat khianat sebab mereka tidak akan berkhianat kepada umatnya maupun kepada Allah SWT.
Setiap wahyu yang para Rasul bawa akan disampaikan kepada umatnya dengan jelas tanpa mengurangi ataupun ditambah-tambahi.
3. Al-Kitman atau Kitman
Sifat selanjutnya yang mustahil bagi para Rasul adalah kitman atau menyembunyikan.
Para Nabi dan Rasul tidak mungkin memiliki sifat kitman sebab segala kabar baik dan buruk dari Allah SWT haruslah disampaikan kepada umatnya.
Sekalipun hal tersebut adalah berupa kabar gembira dari Allah SWT maupun kabar buruk berupa azab dan ancaman kepada umatnya.
Sehingga sifat kitman merupakan kebalikan dari sifat tabligh yaitu menyampaikan.
4. Al-Baladah atau Baladah
Sifat mustahil para Rasul yang berkaitan dengan misi menyampaikan risalah kepada umat manusia berikutnya baladah.
Baladah adalah lawan dari sifat fathonah yaitu cerdas.
Seorang Nabi dan Rasul mustahil memiliki sifat baladah, karena Allah SWT mengkaruniakan kecerdasan untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Mengapa Penting Meneladani Sifat Wajib Bagi Para Rasul
Sebab manusia termasuk ke dalam makhluk mukhayyar.
Dalam jurnal Manusia dan Agama dalam Kajian Keislaman karya Abdul Mujib Ramadhan, menjelaskan bahwasanya manusia adalah makhluk mukhayyar.
Artinya setiap manusia bebas dalam memilih dan tidak ada kehendak Allah SWT dalam perbuatannya.
Karenanya manusia yang beruntung ialah orang yang mengikuti agama yang lurus dan meneladani akhlak para Rasul melalui sifat wajib mereka.
Cara Meneladani Sifat Wajib
Ada berbagai cara yang bisa diterapkan untuk meneladani sifat wajib bagi para Rasul.
Untuk meneladani sifat shiddiq seorang muslim haruslah menjadi pribadi yang senantiasa bersikap jujur.
Sehingga dalam kejujurannya seorang muslim dapat menjadi orang yang amanah atau dipercaya.
Muslim yang baik juga akan menyampaikan hal kebenaran yang didapatkannya atau berdakwah. Ia tidak berusaha menyembunyikan kebenaran apalagi menentangnya.
Dengan sikap fathonah atau bersabar dengan kegigihan dan kecerdasannya seorang Muslim dapat beribadah dengan benar sesuai aturan Allah SWT.
Demikian penjelasan tentang sifat wajib bagi para Rasul adalah shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah.
Semoga dengan informasi berikut dapat menginspirasi para pembaca.
BagikanĀ link artikel berikut kepada orang-orang terdekat yang membutuhkannya sebagai amal kebaikan.
Sarah Nurjannah adalah SEO Content Writer di Blog Evermos yang berpengalaman selama 3 tahun membagikan konten seputar Doa, Tips Bisnis, Tips & Trik, dan berbagai Konten Informatif lainnya. Tahun 2020, Sarah pernah menulis di Okezone selama 3 bulan sebagai News Writer.