Menjelang ibadah puasa, umat muslim memperbanyak amal ibadahnya dengan melakukan shalat tarawih. Banyak yang masih bertanya, shalat tarawih dikerjakan berapa rakaat?
Sebagai umat muslim, kita hendak mengetahui syariat yang turun kepada kita agar dapat melaksanakan perintah-Nya lebih khusyuk dan afdhal.
Artikel kali ini membahas apa itu shalat tarawih, hukum, shalat tarawih berapa rakaat serta fadhilah atau hikmah dari shalat tarawih.
Daftar Isi:
Apa itu Shalat Tarawih dan Hukumnya
Secara istilah, Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”.
Tarawih termasuk ke dalam salah satu shalat sunnah, yang dimana waktu pelaksanaannya yaitu selepas shalat isya.
Shalat yang dikerjakan usai melaksanakan shalat Isya ini umum dilaksanakan secara berjamaah di masjid, rumah maupun fardiyah atau sendiri-sendiri.
Hukum shalat tarawih ini adalah sunnah mu’akkadah yang berarti sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Berapa Rakaat Shalat Tarawih
Untuk menjawab pertanyaan shalat tarawih berapa rakaat dan witir, mari kita perhatikan dalil hadits berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.” (At Tamhid).
Mayoritas ulama berpendapat, berapa jumlah rakaat shalat tarawih dikerjakan dengan 11 rakaat atau 23 rakaat, yang masing-masing bisa di bagi kembali dengan 4 rakaat ditambah 3 rakaat witir maupun 2 rakaat berlanjut hingga sisanya 3 rakaat witir sebagai penutup shalat malam.
Sebenarnya tidak ada ketetapan yang pasti mengenai batasan untuk shalat tarawih ada berapa rakaat sendiri.
Jawaban shalat tarawih minimal berapa rakaat yaitu sebanyak 11 rakaat ditutup dengan witir.
Shalat tarawih paling sedikit berapa rakaat?
Adapun secara pelaksanaannya, untuk mengerjakan shalat tarawih 11 rakaat dapat melakukan formasi rakaat 4-4-3 ditutup dengan witir, atau 2-2-2-2-3 rakaat.
Sementara itu untuk 23 rakaat, bisa mengerjakan dengan 4-4-4-4-4-3 rakaat, dan bahkan ada yang mengerjakan hingga 40 rakaat sesuai dengan keinginannya.
Dalil Perintah Shalat Malam
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Semua jumlah raka’at di atas (dengan 11, 23 raka’at atau lebih dari itu, -pen) boleh dilakukan.
Melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus.
Dan memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para jama’ah.
Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 10 raka’at ditambah dengan witir 3 raka’at.
Sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan Ramadhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik.
Namun apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama.
Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh.
Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikit pun.
Bahkan para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya.
Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272).
Mengutip dari NU dan Muhammadiyah, secara umumnya warga NU mengerjakan tarawih sebanyak 20 rakaat, adapun untuk Muhammadiyah mengerjakannya dengan 8 rakaat. Yang kemudian kedua-duanya ditutup dengan shalat witir.
Keutamaan Shalat Tarawih
Setiap perintah yang Allah turunkan ada fadhillah atau hikmah yang dapat kita petik agar giat melaksanakannya.
Lalu apa saja keutamaan dari shalat tarawih tersebut?
1. Dosa-dosa lalu akan terampuni oleh Allah SWT
Apabila seseorang mengerjakan shalat tarawih dengan tulus dan ikhlas maka Allah akan ampuni dosa terdahulunya. Sabda Rasulullah SAW,
“Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadhan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (H.R. Muslim)
2. Mendapat berkah pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT pada bulan Ramadhan.
“Barang siapa yang pada bulan (Ramadhan) itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).”
3. Seperti shalat semalam penuh pahalanya,
Hal ini diriwayatkan oleh HR. An-Nasai, Tirmizdi, Ibnu Majah dan Ahmad,
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Hikmah Shalat Tarawih
Kemudian terdapat pula hikmah yang dapat diambil dari melakukan shalat tarawih yang dikerjakan secara bersama-sama.
Berikut adalah hikmah dari shalat tarawih.
1. Sempurnakan ibadah shalat wajib
Dengan melakukan ibadah sunnah seperti shalat tarawih, maka akan menyelamatkan dirinya dari kecacatan ibadah wajibnya yang tidak sengaja dan terlalaikan.
Sesuai hadist berikut,
“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah sholatnya. Jika sholatnya bagus maka dia beruntung dan selamat. Namun jika sholatnya buruk maka dia sengsara dan merugi. Jika ada kekurangan dari sholat fardhunya mempunyai pahala sholat sunnah untuk melengkapi kekurangan sholat fardhu? Kemudian seluruh amalnya seperti itu”. (HR. At-Tirmidzi)
2. Rezekinya akan dilapangkan
Ketika seorang hamba melakukan shalat tarawih secara berjamaah ia dapat bersilaturahmi dengan tetangga, saudara dan sanak keluarganya.
Dengan begitu, tali silaturahmi akan semakin kuat sehingga kelak rezeki akan dilapangkan oleh Allah SWT.
3. Mendapatkan ketenangan dalam hatinya
Dengan beribadah semisal di masjid, kita akan merasakan lebih dekat dengan Allah Ta’ala sehingga dijauhkan dari rasa gundah dan gelisah.
Orang yang merasakan indahnya beribadah akan merasakan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Berdoa juga dapat kita lakukan supaya meminta rezeki dilancarkan. Perlu diingat, imbangi ibadah dengan ikhtiar. Salah satunya adalah dengan mencari harta yang berkah dengan berjualan.
Itulah penjelasan mengenai shalat tarawih berapa rakaat, dalil, hukum dan keutamaannya.
Semoga dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin memperdalam wawasan tentang shalat tarawih.
Sebarkan kebaikan ini kepada orang lain, orang terdekat Anda dengan salin link artikel dan membagikannya.
Jangan lewatkan artikel menarik lainnya kunjungi Blog Evermos.