Pernahkah Kamu sedang berdiskusi tentang satu hal dengan orang tua, namun tidak mendapatkan kesepakatan dan merasa sakit hati karena perkataannya? Lalu, mungkin Kamu bertanya bagaimana sakit hati karena perkataan orang tua menurut Islam dan apa yang harus kita lakukan sebagai anak?
Ketika seorang anak menjalani kehidupannya tentu tidak akan lepas dari peranan para orangtua.
Rumah adalah tempat pertama dan struktur terkecil yang seharusnya menjadi tempat ternyaman bagi seorang anak.
Perlu kita sadari, tiada sosok manusia yang sempurna karena semuanya memiliki celah dan kekurangan.
Agama Islam mengajarkan kepada para Muslim dan Muslimah untuk bersikap hormat dan penuh lembut saat berinteraksi dengan orangtua.
Bagaimana jika yang terjadi malah sebaliknya, Kamu dicaci dan mendapatkan perkataan yang tidak mengenakkan? Apa yang harus dilakukan jika sakit hati karena perkataan orang tua menurut Islam? Simak terus artikel ini sampai habis agar Kamu tidak salah paham.
Sakit Hati Karena Perkataan Orang Tua Menurut Islam
Sebelum mengetahui jawaban apa pandangan dan yang harus dilakukan oleh anak ketika merasa sakit hati karena perkataan orang tua, baiknya kita mengetahui dahulu apa penyebabnya.
Misalnya, Kamu dan orang tua melakukan diskusi terhadap sebuah masalah baik yang sepele ataupun masalah yang lebih besar.
Orang tua mengatakan saat itu Kamu masih belum mengerti apa-apa, Kamu tidak berpengalaman, atau perkataan yang bahkan dianggap merendahkan.
Hal yang wajar apabila Kamu kemudian merasa orang tua sedang menyakiti dan tidak memberikan Kamu kesempatan dalam memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
Kamu perlu mengambil nafas sedalam-dalamnya kemudian ambil waktu untuk berfikir jernih sebelum memberikan kesimpulan dari hasil diskusi.
Harap tidak membalas perkataan orang tua tersebut dengan perkataan yang lebih menyakitkan atau lebih parah menggunakan kekerasan.
Dalil Larangan Durhaka kepada Orang Tua
Lantas bagaimana jika sakit hati karena perkataan orang tua dalam Islam? Islam sendiri telah memberikan aturan tentang bagaimana sepatutnya seorang Muslim bersikap kepada kedua orangtuanya.
Rasulullah SAW pernah bersabda untuk larangan durhaka atau menyakiti hati orang tua,
Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadist lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت
‘Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti.”
Dari hadist tersebut Rasulullah SAW menyatakan bahwa salah satu dosa besar yang dilakukan seorang muslim adalah durhaka kepada orangtua.
Dalam hal ini seorang Muslim bisa saja membalas perkataan orang tua dengan balasan yang melewati batas serta menimbulkan amarah dan sakit hati bagi orang tua.
Islam telah mengingatkan kepada setiap Muslim untuk tetap bersikap rendah hati, tidak melawan, durhaka, berdusta kepada orang tua selama mereka menyuruh kepada kebaikan dan bukan untuk berbuat kerusakan.
Sakit Hati karena Perkataan Orang Tua
Mendapatkan perkataan yang dapat menimbulkan amarah, sakit hati dari orang tua merupakan kesedihan yang dialami oleh seorang anak.
Kamu pun juga mengalami kebingungan untuk merespon seperti apa, atau berbuat apa, segala bentuk perbuatan yang kurang berkenan di hati kita bisa menjadi tanda bahwa orang tua kita bukanlah manusia yang sempurna.
Mereka juga memiliki kekurangan dan celah seperti manusia biasa, bisa bersikap lupa, khilaf, dan pasti menginginkan hal yang terbaik dari anaknya.
Tidak hanya mengatur bagaimana agar seorang anak berbakti kepada orang tuanya, Allah SWT juga menjelaskan hukum orang tua yang menyakiti hati anaknya dalam hadits riwayat Muslim,
قَالَ : ( فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ ) قَالَ : فَرَجَعَ فَرَدَّ عَطِيَّتَهُ .
Rasulullah SAW bersabda:
“Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adil lah di antara anak-anakmu,” Lalu ia balik dan mengambil kembali pemberiannya.” (HR. Muslim)
Penyebab Sakit Hati Karena Perkataan Orang Tua
Muhammad Amin al-‘Alawi dalam al-Kaukab al-Wahhaj Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa hendaknya para orang tua tidak menyakiti anak-anak mereka.
Rasulullah SAW menganjurkan para orang tua agar berbuat adil dan tidak menyakiti hati anak-anak mereka karena pilih kasih.
Sebab pilih kasih kebanyakan adalah salah satu sebab pemicu pemutus silaturahmi anak dengan orang tua dan pangkal permusuhan saudara.
Jika orang tua menginginkan anak-anak mereka semua berbakti kepadanya, maka sebaliknya jangan pilih kasih jika memberikan kasih sayang, baik dalam perbuatan dan ucapan.
Selain pilih kasih, bisa jadi orang tua menganggap apa yang mereka perbuat pada saat itu adalah yang terbaik bagi anaknya.
Apa yang mereka pilihkan oleh anaknya semata-mata karena menginginkan kebaikan bagi anaknya itu sendiri.
Walau mungkin, Kamu merasa bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang Kamu inginkan.
Maka cukup dengan menerimanya lapang dada, dan mencoba memahami dari sudut pandang orang tua yang memiliki pengalaman semasa hidupnya karena hal buruk bisa saja menimpamu dan mereka mungkin tidak sanggup untuk menolongmu di kemudian hari.
Hal yang Harus Dilakukan Jika Sakit Hati Karena Perkataan Orang Tua
Apa yang sudah terjadi antara Kamu dan orang tua biarlah sudah terjadi. Hal yang penting berikutnya adalah bagaimana cara Kamu menanggapi hal tersebut.
Di bawah ini adalah beberapa anjuran yang bisa Kamu lakukan apabila sedang merasa sakit hati karena orang tua.
1. Sabar dan Berdiam Diri
Saat sakit hati karena perkataan orang tua, dikata-katai, diremehkan, dan diacuhkan, jangan berusaha untuk melakukan perlawanan dengan menanggapinya.
Bersabarlah kemudian menarik diri dari hal yang akan membuat hubungan Kamu dan orang tua semakin renggang.
2. Mengucap Istighfar
Kita perlu memahami bahwa menjadi orang tua tidaklah mudah, mereka menjadi orang tua bukanlah karena berpengalaman menjadi orang tua sebelumnya, karena Kamu menjadi alasan mereka juga mendapatkan pengalaman menjadi orang tua.
Ketika ingin membalas dengan perkataan yang menyakitkan, segeralah berlindung diri dari hawa nafsu dengan beristighfar.
Kamu bisa mengucapkan astaghfirullah hal adzim, subhannallah, masya Allah, alhamdullillah, allahu akbar, sebagai bentuk melindungi diri Kamu dan kedua orang tua Kamu.
3. Mengambil Waktu untuk Menenangkan Diri
Apabila orang tua sudah selesai memberikan wejangan dan nasihat kepada Kamu, ucapkan terimakasih atas bentuk perhatian dan hormat.
Kemudian, jika orang tua ingin menanyakan bagaimana pendapat atau keputusan dari Kamu tidak ada salahnya untuk meminta waktu dan menenangkan diri.
Sebab dengan memberikan waktu lebih banyak untuk sendiri Kamu semakin berfikir jernih dan tidak akan mengambil keputusan berdasarkan nafsu sendiri.
4. Berbicara dengan Baik, Lembut dan Perhatian
Setelah cukup memberikan waktu untuk berfikir kepada diri sendiri, Kamu bisa meminta untuk berbicara kepada orang tua.
Sampaikan maksud Kamu dengan sikap yang baik, lembut dan perhatian.
Tataplah mata orang tua lalu perhatikan dan renungkan bagaimana usaha dan kesabaran yang sudah ditempuh demi menghidupkan dan membimbing Kamu sampai di titik sekarang.
5. Meminta Maaf Kepada Orang Tua
Selanjutnya, Kamu juga bisa mengucapkan bahwa apa yang orang tua lakukan sebelumnya sudah menyakiti hati Kamu.
Di satu sisi Kamu juga perlu mengucapkan rasa terima kasih karena perkataan orang tua sebagai rasa bentuk peduli terselubung yang bisa mereka berikan.
Lalu sampaikan permintaan maaf apabila hal yang sudah Kamu utarakan membuat mereka sakit hati.
6. Doakan Kebaikan untuk Orang Tua dan Meminta Ampun untuk Orang Tua
Setelah berbaikan, berikan doa yang terbaik untuk orang tua agar selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan urusannya.
Sebagai anak yang berbakti Kamu juga bisa mendoakan kebaikan dan meminta ampun atas kesalahan orang tua yang selama ini sudah menyayangi Kamu.
Nah itulah ulasan sakit hati karena perkataan orang tua menurut Islam yang patut Kamu contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga artikel kali ini bermanfaat, sebarkan artikel Blog Evermos ini kepada orang-orang terdekat Kamu yang membutuhkannya.
Mau punya penghasilan tambahan yang mudah, praktis, tanpa repot stok produk di rumah dan tanpa modal?
Inilah saat yang tepat bagi Kamu untuk bergabung menjadi reseller Evermos sekarang juga.
Klik tombol pendaftaran di bawah berikut dan raih komisi penghasilan hingga 35% per produknya.
Sarah Nurjannah adalah SEO Content Writer di Blog Evermos yang berpengalaman selama 3 tahun membagikan konten seputar Doa, Tips Bisnis, Tips & Trik, dan berbagai Konten Informatif lainnya. Tahun 2020, Sarah pernah menulis di Okezone selama 3 bulan sebagai News Writer.