Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki 37 provinsi yang kaya akan budaya serta tradisi. Bahkan menariknya, setiap provinsi memiliki pakaian adat yang berbeda-beda dan sangat khas. Melalui artikel ini, Anda akan tahu 38 pakaian adat Indonesia lengkap dengan gambarnya.
Pakaian adat merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang beragam di seluruh kepulauan Indonesia. Selain berfungsi sebagai identitas budaya, pakaian Anda menjadi atribut penting dalam pelaksanaan upacara adat dan ritual budaya lainnya.
Pada zaman dahulu, pakaian adat di Indonesia merupakan penanda dari status sosial seseorang di kelompok masyarakat daerahnya. Adapun pada saat ini, pakaian adat juga menjadi daya tarik wisata dan sebagai salah satu cara menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Apa saja nama pakaian adat yang ada di Indonesia? Bagaimana bentuk dari pakaian adat tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Batik Sebagai Pakaian dan Karya Seni Khas di Indonesia.
Daftar Isi:
38 Nama-Nama Pakaian Adat di Indonesia Beserta Daerah Asalnya
Berikut ini adalah daftar nama pakaian adat yang ada di Indonesia:
- Pakaian Adat Aceh: Ulee Balang
- Pakaian Adat Sumatera Utara: Ulos
- Pakaian Adat Sumatera Barat: Bundo Kanduang
- Pakaian Adat Riau: Teluk Belanga dan Kebaya Laboh
- Pakaian Adat Kepulauan Riau: Teluk Belanga dan Kebaya Laboh
- Pakaian Adat Bengkulu: Rejang Lebong
- Pakaian Adat Jambi: Baju Kurung Tanggung
- Pakaian Adat Lampung: Tulang Bawang
- Pakaian Adat Sumatera Selatan: Aesan Gede
- Pakaian Adat Bangka Belitung: Paksian
- Pakaian Adat Banten: Baju Pangsi
- Pakaian Adat DKI Jakarta: Kebaya Encim dan Sadariah
- Pakaian Adat Jawa Barat: Pakaian Adat Bedahan dan Kebaya Sunda
- Pakaian Adat Jawa Tengah: Kebaya Jawa atau Surjan
- Pakaian Adat DI Yogyakarta: Kebaya Kesatrian
- Pakaian Adat Jawa Timur: Pesa’an
- Pakaian Adat Kalimantan Barat: King Baba dan King Tompang
- Pakaian Adat Kalimantan Timur: Pakaian Adat Kustin
- Pakaian Adat Kalimantan Selatan: Babaju Kun Galung Pacinan
- Pakaian Adat Kalimantan Tengah: Sangkarut
- Pakaian Adat Kalimantan Utara: Ta’a dan Sapei Sapaq
- Pakaian Adat Gorontalo: Biliu dan Makuta
- Pakaian Adat Sulawesi Barat: Pattuqduq Towaine
- Pakaian Adat Sulawesi Tengah: Baju Nggembe
- Pakaian Adat Sulawesi Utara: Laku Tepu
- Pakaian Adat Sulawesi Tenggara: Kinawo, Babu Nggawi
- Pakaian Adat Sulawesi Selatan: Baju Bodo, Baju Pokko
- Pakaian Adat Bali: Pakaian Adat Payas Agung
- Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur: Pakaian Suku Sabu
- Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat: Pakaian Adat Lambung
- Pakaian Adat Maluku: Baju Cele
- Pakaian Adat Maluku Utara: Manteren Lamo
- Pakaian Adat Papua: Koteka atau Holim
Gambar Pakaian Adat 37 Provinsi di Indonesia
1. Pakaian Adat Ulee Balang dari Nanggroe Aceh Darussalam
Pakaian adat Ulee Balang adalah pakaian adat yang dikenakan oleh para bangsawan dan raja-raja di Aceh. Pakaian ini terdiri dari baju kurung, celana panjang, kain sarung, dan ikat kepala. Adapun saat ini, pakaian adat khas Aceh ini juga kerap dikenakan pada acara adat dan acara pernikahan.
2. Pakaian Adat Ulos dari Sumatera Utara
Ulos adalah kain khas Batak yang digunakan sebagai selendang atau sarung. Pakaian adat ini terbuat dari wol dan memiliki berbagai macam motif dan warna dengan makna yang berbeda-beda. Selain itu, Ulos biasanya dikenakan sebagai hadiah dalam acara-acara adat.
3. Pakaian Adat Bundo Kanduang dari Sumatera Barat
Bundo Kanduang adalah pakaian adat Minangkabau yang meliputi baju panjang, kain panjang, ikat kepala, dan selendang untuk perempuan.
Sejak dulu, baju kurung yang dikenakan oleh para ibu dan wanita bangsawan Sumatera Barat ini biasanya berwarna merah atau kuning, sedangkan kain sarung dan selendang biasanya berwarna hitam.
4. Pakaian Adat Tekuk Belanga dan Kebaya Laboh dari Riau dan Kepulauan Riau
Teluk Belanga merupakan pakaian adat pria dari daerah Riaua yang terdiri dari baju kurung, celana panjang, kain sarung, dan ikat kepala. Adapun Kebaya Laboh adalah pakaian adat yang dikenakan oleh para wanita di Riau yang terdiri dari baju kurung, kain sarung, dan selendang.
5. Pakaian Adat Rejang Lebong dari Bengkulu
Teluk Belanga dan Kebaya Laboh merupakan pakaian adat yang dikenakan oleh para pria dan wanita di Kepulauan Riau. Pakaian ini terdiri dari baju kurung, celana panjang, kain sarung, dan ikat kepala untuk para pria, dan baju kurung, kain sarung, dan selendang untuk para wanita.
6. Baju Kurung Tanggung dari Provinsi Jambi
Baju Kurung Tanggung adalah pakaian tradisional Jambi yang terdiri dari celana panjang, kain sarung, dan ikat kepala untuk para pria. Sedangkan untuk para wanita adalah baju panjang dengan hiasan khas, kain sarung, dan selendang.
7. Pakaian Adat Tulang Bawang dari Provinsi Lampung
Tulang Bawang merupakan pakaian adat dari Provinsi Lampung yang sampai saat ini tetap dilestarikan oleh masyarakat. Sehingga pakaian adat tersebut masih banyak kita temui karena memang biasanya digunakan pada saat pelaksanaan upacara pernikahan.
8. Pakaian Adat Aesan Gede dari Provinsi Sumatera Selatan
Gambar di atas adalah pakaian Aesan Gede, yaitu pakaian adat khas Sumatera Selatan. Pakaian ini terdiri dari baju kurung, kain sarung, dan selendang.
Baju kurung yang dikenakan oleh para wanita Sumatera Selatan biasanya berwarna merah atau kuning, sedangkan kain sarung dan selendang biasanya berwarna hitam. Selain itu, juga ada aksesoris pelengkapnya seperti mahkota, gelang, kalung, dan anting-anting.
9. Pakaian Adat Paksian dari Bangka Belitung
Pakaian adat Paksian dari Bangka Belitung merupakan pakaian tradisional yang mencerminkan identitas budaya suku Paksian. Pakaian wanita terdiri dari kebaya, sarung, dan selendang, sementara pria mengenakan baju bodo, sarung, dan ikat pinggang.
Anda bisa sering melihat pakaian ini pada upacara adat dan perayaan budaya, sebab menjadi simbol penting dari warisan budaya Bangka Belitung yang kaya dan indah.
10. Baju Pangsi dari Pakaian Adat Banten
Selanjutnya yaitu Baju Pangsi, merupakan pakaian adat tradisional yang berasal dari Banten, Indonesia. Baju Ciri khas dari pakaian adat Pangsi adalah baju berpotongan lebar dengan lengan panjang yang biasanya terbuat dari kain batik atau songket.
11. Pakaian Adat Kebaya Encim dan Sadariah dari DKI Jakarta
Kebaya Encim merupakan busana tradisional Tionghoa-Indonesia yang terpengaruh oleh gaya pakaian Tiongkok. Pakaian Kebaya Encim ini umumnya terdiri dari kebaya, sarung, dan hiasan kepala yang indah.
Selain itu, Sadariah merupakan pakaian adat Betawi, yaitu masyarakat asli Jakarta. Sadariah terdiri dari kain panjang yang pengemasannya dengan gaya yang khas, dan kadang-kadang dengan hiasan tambahan seperti brokat atau sulaman.
12. Pakaian Adat Bedahan dan Kebaya Sunda dari Provinsi Jawa Barat
Pakaian adat Bedahan adalah busana tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Barat yang biasanya dikenakan oleh pengantin wanita dalam upacara pernikahan adat Sunda. Pakaian ini terdiri dari kain panjang yang terbalut dengan cara khas.
Sementara itu, kebaya Sunda adalah pakaian adat perempuan yang terdiri dari kebaya, kain panjang (sarung atau kain batik), serta selendang yang melengkapi penampilan.
13. Pakaian Adat Kebaya Jawa dari Jawa Tengah
Pakaian adat Kebaya Jawa dari Jawa Tengah merupakan busana tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Jawa, yang biasanya terdiri dari pakaian kebaya dengan bordir rumit nan indah. Pasangan dari pakaian ini biasanya adalah aksesoris seperti selendang, serta perhiasan tradisional seperti gelang dan kalung.
14. Pakaian Adat Pesa’an dari Jawa Timur
Selanjutnya adalah pakaian adat Pesa’an yang merupakan pakaian adat para masyarakat Madura di Jawa Timur, yang terdiri dari baju pesa’an, celana panjang, dan sarung. Baju pesa’an adalah baju kurung yang berlengan panjang dan berkerah tinggi.
15. Pakaian Adat King Baba dan King Tompang dari Kalimantan Barat
Pakaian adat Indonesia lengkap selanjutnya yaitu King Baba dan King Tompang. Pakaian adat ini merupakan pakaian masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. King Baba merupakan pakaian adat untuk para pria, sedangkan King Tompang adalah pakaian adat untuk para wanita.
16. Pakaian Adat Kustin dari Kalimantan Timur
Berikutnya adalah pakaian adat Kustin, yang merupakan pakaian khas Kalimantan timur dengan bentuk dan motif menyerupai busana resmi pernikahan. Perlu Anda ketahui ketahui bahwa pakaian adat kustin berasal dari Bahasa Kutai yang berarti “Busana”.
17. Babaju Kun Galung Pacinan Pakaian Adat dari Kalimantan Selatan
Pakaian adat Kalimantan Selatan seperti pada gambar di atas merupakan pengembangan dari pakaian adat Baamar Galung Pancar Matahari, Babaju Kun Galung Pacinan dan Bagajah Gamuling Baular Lulut. Busana ini kental dengan nuansa Islami dengan model pakaian khas Melayu seperti baju kurung.
18. Pakaian Adat Sangkarut dari Kalimantan Tengah
Pakaian adat Indonesia lengkap seperti gambar di atas adalah pakaian khas Kalimantan Tengah yaitu Sangkarut. Sangkarut adalah busana tradisional yang khas dari suku Dayak Ngaju, yang merupakan salah satu suku asli Kalimantan Tengah.
Busana Sangkarut umumnya terdiri dari baju lengan panjang berwarna cerah dengan hiasan motif tumpal yang melambangkan makna filosofis dalam kehidupan suku Dayak, serta kain sarung panjang yang dibentuk dengan gaya khas.
Adapun yang membuat Sangkarut semakin mencolok adalah hiasan kepala yang terdiri dari burung enggang (burung jalak) yang merupakan simbol kekuatan dan kemuliaan dalam budaya Dayak.
19. Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq dari Kalimanan Utara
Pakaian adat di atas bernama Ta’a dan Sapei Sapaq berasal dari Kalimantan Utara dan digunakan oleh suku Dayak yang mendiami wilayah tersebut. Pakaian adat Ta’a ini terdiri dari baju berlengan panjang yang diberi motif hiasan alam, serta sarung panjang yang khas.
Sedangkan Sapei Sapaq merupakan hiasan kepala yang melambangkan status sosial dan peran dalam masyarakat Dayak.
Kedua pakaian ini mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai suku Dayak, serta bermanfaat untuk upacara adat, perayaan, atau sebagai simbol identitas budaya yang mendalam di Kalimantan Utara.
20. Pakaian Adat Biliu dan Makuta dari Provinsi Gorontalo
Biliu adalah pakaian adat atas yang terbuat dari kain tenun dengan motif khas, sementara Makuta adalah hiasan kepala berbentuk mahkota yang indah. Pakaian adat Biliu dikenakan oleh para pria, sedangkan pakaian adat Makuta dikenakan oleh para wanita.
21. Pakaian Adat Pattuqduq Towaine dari Sulawesi Barat
Pakaian adat selanjutnya yaitu bernama Pattuqduq Towaine yang merupakan pakaian adat perempuan berupa baju dengan hiasan yang kaya dan rok panjang. Baju pattuqduq biasanya berwarna hitam atau putih, dan dihiasi dengan manik-manik atau bordir.
22. Baju Nggamber Pakaian Adat Sulawesi Tengah
Baju Nggembe merupakan busana khas tradisional kaum perempuan dari suku Kaili di Sulawesi Tengah. Pada dasarnya, baju ini dipakai pada acara adat dan acara khusus suku Kaili.
Adapun seperti pada gambar di atas, bentuk baju ini berkerah bulat dengan ukuran baju yang longgar dengan terusan hingga ke pinggang dan lengannya tidak terlalu panjang.
23. Pakaian Adat Laku Tepu dari Sulewesi Utara
Laku tepu adalah pakaian adat Sulawesi Utara khas suku Sangihe yang biasa dikenakan laki-laki dan perempuan. Ciri khas busana ini adalah bentuknya yaitu terusan panjang. Baju pria mencapai lutut dan telapak kaki, dan dilengkapi dengan ikat kepala disebut paporong.
24. Pakaian Adat Kinawo, Babu Nggawi dari Sulawesi Tenggara
Gambar di atas adalah pakaian adat Babu Nggawi yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Babu Nggawi adalah pakaian adat perempuan yang biasanya terdiri dari baju dengan motif tenun yang kaya serta kain panjang yang diatur dengan indah.
Pakaian ini mencerminkan warisan budaya dan kekayaan tradisional Sulawesi Tenggara, sering digunakan dalam upacara adat, perayaan budaya, dan acara penting lainnya, serta menjadi bagian penting dari identitas budaya suku di wilayah tersebut.
25. Pakaian Adat Baju Bodo atau Baju Pokko dari Sulawesi Selatan
Gambar di atas adalah busana adat khas Sulawesi Selatan. Baju Bodo merupakan pakaian adat perempuan yang terdiri dari blus longgar dan rok panjang, sering kali dengan warna-warna cerah dan motif tradisional.
Sementara Baju Pokko merupakan pakaian adat lelaki yang mencakup kemeja dengan lengan panjang dan celana panjang. Kedua pakaian ini mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai tradisional suku di Sulawesi Selatan.
26. Pakaian Adat Payas Agung dari Provinsi Bali
Payas Agung merupakan busana adat lengkap dan mewah yang biasanya menjadi pakaian pengantin bali, ataupun masyarakat bali untuk menjalankan ritual dan tradisi.
Pakaian adat ini memiliki arti keindahan bagi pemakainya. Selain itu, biasanya Payas Agung memiliki warna cerah dan manwaran yang mencirikan kebahagiaan dan kegembiraan kedua calon mempelai.
27. Pakaian Adat Suku Sabu dari Nusantara Tenggara Timur (NTT)
Pakaian adat suku Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah busana tradisional yang sering terbuat dari kain tenun dengan motif khas dan warna-warna cerah. Pakaian perempuan Sabu terdiri dari selendang panjang dan kain sarung yang terikat dengan cara khas, sementara laki-laki mengenakan kemeja pendek dan celana yang juga terbuat dari kain tenun.
28. Pakaian Adat Lambung dari Nusa Tenggara Barat (NTB)
Pakaian adat Indonesia selanjutnya adalah pakaian adat Lambung yang merupakan busana khas Nusa Tenggara Barat (NTB) dari suku Sasak. Busana adat ini khusus untuk kaum wanita yang berupa baju dengan warna hitam tanpa mempunyai lengan dengan kerah berbentuk V.
29. Baju Cele dari Provinsi Maluku
Berikutnya yaitu Baju Cele yang meruapakan pakaian adat tradisional dari Provinsi Maluku, Indonesia. Pakaian ini sering terdiri dari baju lengan panjang yang terbuat dari kain dengan motif dan warna yang khas, serta sarung panjang yang diikat dengan gaya tradisional.
30. Pakaian Adat Manteren Lamo dari Provinsi Maluku Utara
Pakaian adat khas Maluku Utara, Manteren Lamo terdiri dari pakaian berupa jas tertutup berwarna merah yang memiliki makna keperkasaan dan kekuasaan sang Sultan.
Jas ini juga dilengkapi dengan 9 kancing besar yang terbuat dari perak. Pada bagian ujung tangan, leher, saku, dan di bagian luar, terdapat bordiran yang terlihat seperti payet.
31. Pakaian Ada Koteka atau Holim dari Provinsi Papua
Gambar di atas adalah pakaian adat Indonesia khas Papua, yaitu Koteka atau Holim. Koteka adalah pakaian tradisional untuk laki-laki yang bentuknya cukup nyentik.
Fungsi pakaian adat ini yaitu berguna untuk menutupi bagian kemaluan pria, sementara bagian tubuh lainnya di biarkan terlihat seakan nyaris telanjang. Koteka terbuat dari kulit labu air yang tanpa bagian biji dan daging buahnya.
Demikianlah informasi mengenai pakaian adat Indonesia lengkap beserta nama dan asal daerahnya. Semoga ulasan dan gambar di atas bermanfaat untuk Anda!
Jangan lupa sebarkan informasi ini kepada orang lain agar turut mendapatkan manfaatnya. Apabila Anda ingin mengetahui informasi menarik lainnya, Anda bisa mengunjungi blog Evermos.
Selain itu, Anda bisa mengunjungi Evermos untuk mengambil tawaran mendapatkan penghasilan tambahan tanpa modal. Apalagi, jika Anda tertarik untuk memulai usaha dan masih pemula dalam berbisnis, maka Anda bisa memulainya dengan menjadi reseller Evermos.
Melalui program reseller Evermos, Anda akan memulai bisnis tanpa modal, bertemu dengan supplier aman dan terpercaya, mendapatkan bimbingan berbisnis, serta banyak manfaat lainnya. Tertarik? Klik tombol di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!