Niat puasa Rajab dan menggantikan puasa Ramadhan – Banyak yang bertanya-tanya tentang apakah boleh puasa Rajab dijadikan sebagai pengganti puasa Ramadhan yang terlewat?
Pertanyaan tersebut selalu muncul setiap kali ada momen ibadah puasa sunnah di bulan bulan tertentu, salah satunya adalah bulan Rajab.
Di bulan Rajab ini banyak sekali amalan yang bisa mendatangkan pahala dan keberkahan jika dilakukan. Salah satunya adalah puasa Rajab.
Selain puasa Rajab, banyak juga umat Islam yang mengerjakan puasa ini sekaligus untuk mengganti atau meng-qadha puasa Ramadhan yang terlewat, terutama kaum perempuan.
Tak heran jika banyak orang yang membaca niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan, namun ada juga yang belum mengetahui bagaimana bacaan niatnya.
Oleh karena itu artikel ini akan menjelaskan artikel tentang niat puasa Rajab dan menggantikan puasa Ramadhan.
Berikut adalah penjelasanya.
Niat Puasa Rajab dan Menggantikan Puasa Ramadhan
Mengerjakan ibadah puasa sunnah di bulan Rajab apakah boleh sekaligus dikerjakan dengan qadha puasa Ramadhan? Mungkin pertanyaan itulah yang ada di kepala seseorang yang ingin mengqadha puasa Ramadhan di bulan Rajab.
Penjelasan tentang perbedaan tersebut akan dijelaskan setelah kita mengetahui bacaan niat puasa Rajab dan puasa qadha Ramadhan berikut ini:
1. Niat Puasa Rajab
Latin: Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta’ala.
Bacaan niat di atas adalah niat puasa Rajab yang dibaca di malam hari, namun jika kita lupa untuk meniatkan di malam hari, maka bisa membaca niat berikut ini:
Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i syahri rajaba lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’ala.
2. Niat Puasa Qadha Ramadhan
Kemudian, jika kita sudah mengetahui bacaan niat puasa rajab, maka berikutnya adalah bacaan niat puasa qadha Ramadhan sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
3. Dalil Tentang Puasa Qadha Ramadhan
Ketentuan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat sudah tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 185.
Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Niat Puasa Rajab dan Menggantikan Puasa Ramadhan Apakah Boleh?
Selanjutnya ketika kita sudah paham bacaan niat puasa Rajab dan menggantikan puasa Ramadhan dan kapan membacanya, maka berikutnya yang harus diketahui adalah apakah boleh puasa Rajab digabung dengan puasa qadha Ramadhan?
Ada dua pendapat yang berbeda tentang bolehkah puasa sunnah di bulan tertentu disekaliguskan dengan puasa qadha Ramadhan.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Pendapat yang tidak membolehkan
Orang yang mengatakan bahwa tidak boleh puasa sunnah di bulan tertentu dibarengi puasa qadha Ramadhan adalah Ali bin Abi Thalib.
Mengutip dari inews.id, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad menjelaskan bahwa puasa sunnah di bulan tertentu seperti Dzulhijjah disekaliguskan dengan puasa qadha Ramadhan akan meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.
Alasan ini pula yang diberikan oleh Imam Ahmad. Meski ada yang berkata juga bahwa fadhilah puasa sunnah tetap didapatkan meski niat puasa qadha’ Ramadhan.
2. Pendapat yang membolehkan
Sedangkan Umar bin Khattab membolehkan puasa sunnah di bulan tertentu seperti Dzulhijja dan Rajab dibarengi dengan puasa qadha Ramadhan.
Umar bin Khattab menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha’ puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik.
Selain itu, para ulama pun banyak yang berpendapat bahwa niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan adalah boleh.
Misalnya, Buya Yahya mengatakan bahwa puasa Rajab sekaligus puasa qadha Ramadhan adalah boleh karena akan mendapat pahala dari keduanya.
Hal itu seperti yang disampaikannya pada ceramahnya yang diunggah oleh salah satu channel Youtube pada 5 Maret 2019 lalu.
“Bila memiliki hutang puasa, silahkan lakukan qadha di bulan Rajab karena akan mendapat pahala Rajab,” ujar Ustadz Buya Yahya.
Jadi, jika ingin melaksanakan puasa Rajab sekalian dengan qadha Ramadhan, sangat boleh untuk dilakukan.
Demikianlah pembahasan tentang niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat!
Jika Anda ingin membaca artikel Islami menarik lainnya, silahkan kunjungi situs Blog Evermos.
Selain itu, dapatkan manfaat untuk berikhtiar bersama Evermos hanya dalam satu aplikasi, selain itu ada banyak penawaran dan promo menarik lainnya yang bisa Kamu dapatkan secara cuma-cuma.
Inilah benefit yang akan Anda dapatkan secara GRATIS:
- Punya toko online sendiri cuma modal HP,
- Kemudian Jualan 80.000++ produk lokal berkualitas
- Lalu Akses E-Katalog tanpa batas
- Belajar bisnis dipandu trainer professional
- Gratis Ongkir*
- Packing dan pengiriman semua dari Evermos yang bantu,
- Bisa banget Jastip (Jasa Titip) untuk teman terdekat
- Kesempatan Umroh* tanpa diundi
*Syarat dan Ketentuan berlaku
Tertarik untuk mencobanya? Dapatkan akses ke seluruh produk dan siap jual sekarang juga dengan klik tombol di bawah berikut ini.
Rizky Syahaqy, merupakan SEO Content Writer di Blog Evermos yang fokus pada konten bisnis dan doa. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Setelah lulus, saya bekerja di dunia kepenulisan selama 1 tahun, yakni menjadi wartawan di sebuah media berita. Namun sejak masih kuliah saya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang jurnalistik dan kepenulisan selama 3 tahun. Bahkan semasa kuliah saya sudah bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media berita dan penyiar radio. Oleh karena itu saya memiliki kemampuan yang baik dalam menulis dan mencari sumber yang kredibel untuk sebuah tulisan yang saya buat. Semoga yang saya sajikan dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya.