Saat ini semua usaha yang bergerak di bidang digital seperti bisnis reseller dan dropship memang tengah menjadi peluang usaha yang digandrungi oleh semua orang.
Selain itu, beberapa usaha yang sedang naik daun belakangan ini adalah bisnis jual beli online atau yang sering disebut sebagai online shop.
Online shop ini lebih digemari karena cukup praktis dan lebih mudah untuk berbelanja.
Anda tidak perlu pergi ke toko secara langsung untuk berbelanja, Anda hanya cukup menggunakan ponsel pintar untuk mencari barang yang diinginkan.
Biasanya para penjual akan memposting produk atau barang yang disertai dengan keterangan, hal ini akan memudahkan pembeli untuk memilih barang.
Jenis-Jenis Sistem Online Shop
Dalam membuka bisnis online, Anda bisa secara langsung menjual produk yang Anda miliki di media sosial atau website tertentu.
Namun, cara ini terbilang cukup sulit karena membutuhklan modal yang tidak sedikit untuk melakukan kegiatan produksi maupun melakukan pemasaran.
Untuk itu cara yang plaing efektif dan yang sangat digemari saat ini adalah bisnis reseller dan dropship.
Sekilas sistem ini terlihat sama, namu ternyata kedua sistem ini mempunyai perbedaan, berikut ini adalah penjelasan dan beberapa perbedaan dari sistem bisnis reseller dan dropship:
Apa Itu Reseller?
Sistem online shop yang pertama adalah sistem reseller, di mana setiap penjual atau reseller harus membeli terlebih dahulu produk atau barang kepada produsen.
Cara jadi reseller tentu sangat mudah.
Biasanya para reseller ini membeli produk dalam jumlah yang banyak untuk mendapatkan harga yang jauh di bawah harga jual biasanya.
Semakin banyak barang yang dibeli oleh reseller, maka semakin murah harga yang didapatkan.
Namun dengan sistem Kerja Online seperti ini mau tidak mau seorang reseller harus lebih giat dalam melakukan promosi agar semua barang habis terjual. Karena menimbun barang seperti ini resikonya cukup tinggi.
Selain itu, Anda juga bisa memilih produsen yang sering memberikan kebijakan terhadap reseller baru.
Beberapa produsen memang sering mengizinkan reseller baru untuk membeli barang atau produkyang lebih sedikit.
Hal ini bertujuan agar reseller dapat mengetahui potensi dan minat konsumen terhadap produk.
Apa Itu Dropshipper?
Berbeda dengan sistem reseller, bisnis dropship jauh lebih rendah untuk soal modal awal.
Hal ini karena dalam sistem dropship Anda tidak diharuskan untuk membeli terlebih dahulu barang yang akan dijual seperti pada sistem reseller.
Para dropshipper hanya memasarkan produk dari produsen, distributor, atau bahkan reseller itu sendiri.
Cara menjadi dropshipper tentu sangat mudah, hanya saja sistem dari bisnis dropship ini terbilang cukup rumit dibandingkan dengan sistem reseller.
Ketika ada konsumen yang ingin memesan suatu produk, dropshipper baru akan menginformasikannya kepada produsen atau distributor untuk melakukan packing dan pengiriman.
Jika Anda berniat membuka bisnis dropship ada baiknya jika memilih produk yang langsung dari produsen untuk dipasarkan.
Hal ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap harga jual karena biasanya produk yang diambil langsung dari produsen memiliki harga yang cukup murah dibanding yang lain.
Cara Awal untuk Membangun Bisnis Dropship dan Reseller
Melihat banyaknya peluang usaha yang ada pada era digital terutama dibidang online shop, ada baiknya jika Anda mulai membangun usaha sendiri.
Dengan modal yang terbatas Anda bisa memulai bisnis reseller dropship . Untuk itu berikut ini akan diulas beberapa cara untuk membangun bisnis online ini, diantaranya adalah:
1. Tentukan Jenis Produk yang Akan Dijual
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan dalam memulai bisnis reseller dan dropship adalah menentukan barang atau produk yang akan dijual.
Usahakan untuk menjual barang yang cukup familiar di pasaran seperti jual baju muslim, jual sepatu, maupun jual tas import.
Selain itu pilihlah produk yang Anda sukai dan mengerti sehingga Anda dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan produk yang bisa membantu Anda dalam pemilihan barang, pangsa pasar, maupun strategi marketing yang akan digunakan untuk memasarkan produk.
Namun jenis barang ini tak hanya melulu mengenai barang apa yang akan dijual, tetapi juga bagaimana kondisi dari produk.
Ada banyak online shop yang menjual barang-barang baru, bekas, hingga bekas baru (produk baru, namun sudah cukup lama belum terjual).
2. Melakukan Evaluasi Keuangan
Setiap usaha yang akan dibangun pasti memerlukan modal awal, termasuk bisnis reseller dan dropship.
Meskipun bisnis reseller dan dropship tidak banyak memerlukan modal tetapi evaluasi keuangan harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya masalah seperti komplain dari pelanggan seperti masalah pengiriman dan lain sebagainya.
Jika modal atau kondisi keuangan Anda terbilang tidak terlalu banyak, gunakanlah media-media marketing yang bisa diakses secara gratis seperti akun-akun media sosial.
Jika usaha telah berkembang tidak ada salahnya membuat website sendiri untuk memasarkan produk.
3. Mencari Supply Produk
Untuk memulai bisnis ini ada baiknya jika Anda lebih bijak dalam memilih supplier.
Karena supplier ini nantinya akan menentukan keberlangsungan usaha yang Anda miliki.
Pilihlah supplier yang kooperatif dan aktif dalam memberikan informasi yang Anda butuhkan.
Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan dari suplier nantinya akan diberikan kepada konsumen.
Misalnya informasi mengenai stok barang, supplier harus sering melakukan update terhadap stok agar Anda mengetahui produk mana yang ready dan akan dipasarkan kepada konsumen.
Selain itu, pilihlah supplier yang mempunyai kualitas produk yang cukup bagus, proses pengiriman yang cepat, harga yang cukup terjangkau, serta kebijakan retur jika ada barang atau produk yang rusak.
Karena faktor-faktor tersebut yang akan menentukan keuntungan Anda dalam berbisnis.
4. Merancang Perencanaan Usaha
Dengan banyaknya pesaing di dunia bisnis online, ada baiknya jika Anda melakukan perencanaan terhadap usaha.
Perencanaan ini meliputi bagaimana keberlangsungan usaha dan bagaimana cara mengembangkannya di masa yang akan datang.
Hal-hal yang bisa Anda lakukan yang pertama adalah mengevaluasi pasar.
Mengevaluasi pasar di sini maksudnya adalah Anda perlu mengetahui minat dari konsumen dan media yang digunakan untuk promosi.
Dengan mengetahui hal ini Anda akan lebih mudah dalam menentukan strategi pemasaran dan target media (blog, website, maupun sosial media) yang akan digunakan.
Cara kedua yang harus Anda lakukan adalah memahami detail atau spesifikasi produk yang akan dipasarkan.
Dengan memahami spesifikasi produk akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan pemasaran, selain itu Anda juga lebih mengerti saat ada konsumen yang bertanya mengenai produk.
Ketiga, buatlah rancangan pembukuan terhadap usaha yang Andamiliki. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda dalam menganalisa jumlah modal yang dikeluarkan dan laba yang didapatkan.
Dengan terus menganalisa pembukuan, maka kerugian bisa di minimalisir.
Demikianlah ulasan mengenai bisnis dropship dan reseller serta cara memulai bisnis tersebut. Semoga bermanfaat!
Terus kunjungi situs Blog Evermos untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
Selain itu, jika Anda ingin mendapatkan uang tanpa harus mengeluarkan modal, mudah saja. Yuk gabung jadi reseller Evermos dan dapatkan jutaan rupiah setiap bulannya.
Yuk gabung jadi Reseller Evermos!