Kisah Singkat dan Doa Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) Ketika Sakit, Lengkap Dengan Latin dan Artinya

Doa Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) – Setiap orang pasti pernah mengalami rasa sakit dalam hidupnya. Namun, rasa sakit yang dialami seseorang dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Selain meminta bantuan profesional, seorang Muslim tidak boleh lupa berdoa untuk kesembuhan dari Allah SWT.

Hal ini akan mengingatkan kita pada kesabaran Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS), Nabi yang menghadapi cobaan penyakit dan mencoba kesabarannya. Kulit Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tiba-tiba terserang penyakit yang menyebabkan keluarnya nanah dari kulitnya dari kepala hingga kaki hingga rambutnya rontok. Penyakit ini dikatakan sebagai salah satu penyakit yang menular.

Konon Nabi Ayyub mengalami ujian seperti itu oleh Allah SWT selama 18 tahun. Hebatnya, bagaimanapun, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tidak pernah mengeluh kepada Allah SWT selama ini. Ia terus bersyukur dan sabar, namun terus berusaha dengan terus berobat dan beribadah.

Kisah para Nabi adalah kisah teladan tentang bagaimana umat Islam dapat mengambil pelajaran dan meneladani kebajikan mereka. Ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kita yang menghadapi bencana dan cobaan terkait penyakit.

Oleh karena itu, Tim Blog Evermos di bawah ini akan merangkum kisah singkat dan doa Nabi Ayyub ketika dia sakit, lengkap dengan bahasa latin dan artinya. 

Kisah Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS)

Salah satu nabi dan rasul yang memiliki cobaan terbesar di muka bumi ini adalah Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS). Suatu ketika ia menjadi kaya, tetapi kemudian jatuh miskin.

Anak-anaknya, yang sehat dan bugar, kemudian jatuh sakit dan meninggal. Tak hanya itu, fisiknya yang tegap dan tegak pun kemudian didera penyakit selama 18 tahun. Karena kesabarannya dalam menghadapi musibah dan cobaan, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) menjadi panutan dan lambang kesabaran bagi seluruh umat Islam.

Bahkan, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) diusir dari kediamannya karena takut menulari warga sekitar. Istrinya yang setia membawa Nabi ke desa lain. Namun, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) dan istrinya tidak diterima dan diusir dari desa mana pun tempat mereka ingin tinggal.

Ketika Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) sakit parah, istrinya tergoda oleh setan untuk meninggalkan suaminya sendirian. Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) pun meminta istrinya untuk bersabar dan selalu mensyukuri ujian yang diberikan Allah SWT.



Namun, Siti Rahmah tidak mengindahkan perkataan Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS). Dia memilih untuk meninggalkan suaminya sendirian. Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) kecewa dengan Siti Rahmah sehingga dia bersumpah untuk mencambuk istrinya 100 kali ketika dia sembuh.

Setelah berdoa dan melakukan yang terbaik, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) sembuh dari penyakitnya yang serius. Pada saat yang sama, wanita itu datang dan meminta maaf karena menyesali tindakannya meninggalkan Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS).

Namun Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tidak melupakan sumpahnya untuk mencambuk istrinya 100 kali. Namun, Nabi tidak tega menyakiti istrinya. Allah juga memerintahkan Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) untuk memukul istrinya dengan seberkas rumput. Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) kemudian mencari 100 helai rumput dan menampar istrinya.

Tindakan Ayyub Alaihis Salam (AS) diabadikan dalam Surah Qs. Bayangan.

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ

Wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni’mal-‘abd, innahū awwāb

Artinya:  “Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya). (Qs. Shad: 44).”

Penyakit Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS)

Ketika berusia 51 tahun, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) diadili oleh Allah karena penyakit kulit. Kulit Nabi mengeluarkan nanah hingga rambutnya rontok. Itu membuat banyak orang menjauhinya.

Meski mengalami cobaan seperti itu, Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tidak pernah putus asa dan terus memohon kepada Allah SWT untuk menyembuhkan penyakitnya.

Doa Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) Ketika Sakit

Inilah doa Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) yang senantiasa ia panjatkan kepada Allah SWT dalam QS. Al Anbiya ayat 83, berbunyi:

رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-roohimiin

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tidak berhenti mengucapkan doa. Ia memohon kesembuhan kepada Allah SWT. Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) adalah orang kaya dan memiliki banyak anak dan sebagian besar gunung dan juga sebidang tanah yang luas.

Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) tidak melupakan sopan santun saat berdoa kepada Allah.

Dia tidak segera meminta kesembuhan kepada Tuhan. Melainkan memohon agar diperlihatkan wujud Allah SWT yang Maha Pengasih.

Dengan kesopanannya yang membuat Tuhan menjawab doanya. Sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al Anbiya ayat 84 yang berbunyi:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa) nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.” (QS. Al Anbiya: 84).

Mintalah kepada Allah SWT dalam setiap doa untuk apa yang Anda inginkan atau inginkan dengan bahasa Anda sendiri dan dengan kata-kata yang baik. Percayalah pada diri sendiri bahwa Allah SWT akan mendengar dan menjawab doa tersebut.

Nah inilah doa Nabi Ayyub Alaihis Salam (AS) salah satu Nabi yang paling sabar dan taat kepada Allah SWT. Semoga kita bisa menjadi panutan untuk diteladani, ya!

Simak informasi lainnya hanya di Blog Evermos.

Buka Usaha Jadi Reseller (Daftar Gratis)