Syawal merupakan bulan istimewa karena hari pertamanya (1 Syawal) merupakan hari raya Idul Fitri. Selain itu, bulan Syawal juga baik untuk menyelenggarakan pernikahan karena memiliki keutamaan yang besar. Maka dari itu, ketahui keutamaan menikah di bulan Syawal pada ulasan artikel berikut ini.
Menikah memang bukan hal yang mudah. Tidak hanya menyatukan dua jiwa, tetapi dua keluarga. Berkah menikah dalam Islam tidak hanya setelah ijab qobulnya saja.
Rasulullah SAW melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal. Beliau menikahi Aisyah dengan tujuan mulia. Sebagai penyempurna agama dan menghilangkan kepercayaan salah tentang bulan Syawal.
Orang jahiliyah menganggap bulan ini sebagai bulan diharamkannya menikah. Kemudian Rasulullah SAW mematahkannya dengan menunjukkan berkah menikah dalam Islam pada bulan ini.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Urutan Wali Nikah Serta Syaratnya dalam Syariat Islam
Dalil tentang Berkah Menikah pada Bulan Syawal
‘Aisyah Radiallahu ‘Anha istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘Anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).
Selain anjuran menikah, dalil di atas sekaligus menepis anggapan bahwa menikah di bulan Syawal adalah kesialan dan tidak membawa berkah. Anggapan tersebut merupakan keyakinan bangsa Arab Jahiliyah pada saat itu.
Dalam tradisi Arab Jahiliyah, bulan Syawal dianggap bulan sial menikah karena anggapan di bulan Syawal unta betina yang mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha).
Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat. Maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para walipun enggan menikahkan putri mereka.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘ied (bulan Syawal termasuk di antara Idul Fitri dan Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).
Imam An-Nawawi rahimahullah juga menjelaskan, “Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. Para ulama kami (ulama syafi’iyyah) telah menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadits ini.
Dalil tentang menikahnya Rasulullah SAW dengan Aisyah di bulan Syawal pun menjadi acuan bagi umat Islam. Sehingga pada akhirnya, selepas Ramadan, banyak yang menyebar undangan pernikahan.
Rekomendasi Produk Al-Quran Untuk Menunjang Peribadahan
Al-Qur’an merupakan sumber pedoman bagi umat manusia yang mengatur aturan yang berasal dari Allah.
Maka, kita sebagai umat muslim wajib mengimani Al-Qur’an dengan cara membaca, mendengar maupun memahami isi kandungan yang terdapat didalamnya.
Dalam Al-Qur’an pun menjelaskan seputar kehidupan termasuk hal pernikahan. Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang pernikahan, silahkan untuk mengkaji lebih dalam pada Al-Qur’an.
Belum memiliki produk Al-Qur’an? Segera dapatkan Al-Qur’an yang tersedia di Evermos.
Anda juga bisa mendaftar menjadi reseller produk tersebut jika ingin mendapatkan penghasilan atau komisi hingga 40%.
Tunggu apalagi? Dapatkan produknya dan segera daftar menjadi reseller Evermos dengan klik pada gambar di atas.
Menikah Merupakan Solusi
Menikah merupakan solusi untuk mereka yang ingin menjaga kemaluan dan menundukkan pandangannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan atau Berkah Menikah di Bulan Syawal dalam Islam
1. Menghindari Maksiat
Menikah ditujukan untuk menghindari perbuatan maksiat. Sebagaimana perbuatan zina. Islam cukup mengenal taaruf untuk mempersiapkan pernikahan. Mengenal lebih dekat satu sama lain dengan cara yang benar dan tidak berlebihan.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai para pemuda, barang siapa dari kamu telah mampu memikul tanggul jawab keluarga, hendaknya segera menikah, karena dengan pernikahan engkau lebih mampu untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluanmu. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengendalikan dorongan seksualnya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Nafsu syahwat adalah fitrah dalam diri manusia. Agar bisa terhindar dari perbuatan maksiat, bagi yang mampu dianjurkan menikah. Jika belum mampu, hendaknya berpuasa untuk menjaga dirinya.
2. Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah panutan utama dalam menjalankan kehidupan. Menikah termasuk salah satu amalan berkahnya.
Mengikuti dan menerapkan sunnahnya merupakan bagian dari keimanan. Terutama menikah dengan tujuan yang dibenarkan.
3. Mengendalikan Diri
Menikah bagi yang sudah mampu. Memang fitrah manusia untuk memiliki pasangan. Pernikahan akan lebih mengendalikan diri manusia.
Terutama yang berkaitan dengan hawa nafsu. Pernikahan satu-satunya jalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Salah satu fitrah manusia ialah berpasang-pasangan. Antara laki-laki dan perempuan. Saling melengkapi, saling membutuhkan, dan saling mengisi kehidupan.
4. Sebagai Penyempurna Agama
Dalam Islam, menikah merupakan penyempurna agama. Dengan menikah separuh agama telah terpenuhi.
Jadi, salah satu dari tujuan pernikahan ialah penyempurnakan agama yang belum terpenuhi. Agar semakin kuat seorang muslim dalam beribadah.
Rasullullah Shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda:”Apabila seorang hamba menikah maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
5. Rumah Tangga yang Islami
Menikah akan membawa pada rumah tangga Islami. Keberkahan lebih besar akan di dapat dari rumah tangga ini. Sebagaimana masyarakat yang damai berasal dari keluarga yang menjalankan perintah Allah.
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakaranya adalah manusia dan batu; penjaganya mailakt-malaikat yang kasar yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim 6)
Baca juga: Inilah Ketentuan Mahar Pernikahan dalam Islam Lengkap dengan Jenisnya
6. Memperoleh Ketenangan
Keutamaan Menikah di Bulan Syawal adalah mendapatkan perasaan tenang dan tentram akan hadir selepas menikah. Sebagaimana hidup bersama dalam lindungan agama. Meraih berkah bersama hingga memperoleh ketenangan hidup di dunia. Tidak hanya di dunia bahkan di akhirat kelak.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 22].
7. Allah Menjanjikan Surga
Anak merupakan investasi kedua orangtua di akhirat. Terutama ketika memiliki anak yang saleh dan salehah.
Anak ini akan memberikan peluang kedua orang tuanya surga di akhirat. Mengajarkannya kebaikan dan mengajarkannya ilmu keagamaan.
Insya Allah, Surga akan benar-benar dijanjikan-Nya di akhirat kelak.
8. Menguatkan Ibadah
Pernikahan merupakan hal yang mulia. Pernikahan merupakan jalan paling bermanfaat dalam menjaga kehormatan.
Terutama untuk menjaga diri agar terhindar dari larangan agama.
Hal ini pula sesuai dengan HR. Muslim No. 1.400 di mana Rasullullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya.”
Sasaran utama pernikahan dalam Islam ialah menundukkan pandangan. Selain itu membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor. Terutama yang dapat merendahkan harkat dan martabat seseorang.
9. Memperoleh Keturunan
Sesuai dengan Surat An Nahl Ayat 72, Allah SWT telah berfirman, yang artinya:
“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam ialah memperoleh keturunan. Harapannya, keturunan yang diperoleh yang saleh dan salehah. Agar dapat membentuk peradaban Islam yang lebih berkualitas.
Doa Pernikahan dalam Islam
Ketika seseorang hendak melangsungkan pernikahan, ada tata cara serta doa yang harus dibaca. Doa tersebut tentunya untuk kebahagiaan keduanya kelak.
“Baarakallaahu Laka Wa Baaraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fii Khoir”
Artinya: “Semoga Allah memberi keberkahan padamu, memberi keberkahan atasmu, dan semoga Dia mengumpulkan di antara kalian berdua dalam kebaikan.” (HR.Ahmad dan Hakim).
Ketika Anda akan melangsungkan pernikahan maka doa di atas harus dibacakan, karena merupakan anjuran Rasulullah untuk disampaikan kepada pengantin.
Doa atau kata mutiara pernikahan adalah ungkapan rasa syukur atas berlangsungnya pernikahan.
Dengan doa tersebut, maka pernikahan diharapkan menjadi salah satu jalan terbaik untuk menyempurnakan iman.
Allah berfirman dalam Al Quran surah An Nuur ayat 32:
Artinya: “Dan, kawinkanlah orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan, Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Pengetahui.” (QS. An-Nuur ayat 32).
Rekomendasi Produk Al-Quran Untuk Mahar Pernikahan
Mahar adalah sesuatu yang diberikan oleh suami kepada istrinya dengan sebab pernikahan. Mahar itu bisa berbentuk harta benda atau jasa. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisa: 4).
Nah, apabila Anda sedang mencari produk Al-Quran untuk mahar pernikahan, Anda bisa mendapatkannya di Evermos.
Evermos menyediakan berbagai macam produk Al-Qur’an dengan spesifikasi yang menarik.
Produk Al-Qur’an ini juga bisa custom nama dan warna desain Al-Qur’an sesuai dengan keinginan.
Produk Al-Qur’an ini pun telah melalui proses tashih oleh Kementrian Agama RI.
Tunggu apalagi? Segera dapatkan produk Al-Qur’an sebagai mahar pernikahan Anda.
Anda pun berpeluang untuk dapat menjadi reseller dengan menjual produk yang terdapat di Evermos.
Untuk mendapatkan produk Qur’an dan mendaftar menjadi reseller Evermos, silahkan untuk klik “Dapatkan Sekarang” pada tombol di atas.
Demikianlah informasi mengenai keutamaan menikah di bulan Syawal yang dapat Anda ketahui.
Sebenarnya menikah bisa kapan saja, akan tetapi ada waktu terbaik, salah satunya adalah bulan Syawal karena Rasulullah pun menikah pada bulan Syawal.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, boleh share artikel ini agar yang lain mengetahui keutamaan menikah di bulan syawal ini begitu berkah dalam Islam.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya pada situs Blog Evermos.
Risma Novianti adalah SEO Analyst yang memiliki latar pendidikan Public Administration. Memiliki pengalaman kerja di bidang SEO selama 3,5 tahun. Berkemampuan aktif menganalisis data performance suatu website blog Evermos dan menganalisis content article dengan niche bisnis dan islami. Merangkap juga sebagai SEO Content Writer dengan memiliki kemampuan menulis dan mengedit yang baik sesuai dengan kaidah SEO sehingga tulisan mudah ditemukan di hasil pencarian Google.