Pada hari Jumat (4/3/2022) kita memasuki Bulan Syaban yaitu Bulan yang di sebut sebagai Bulan Para Nabi. Tahukah Anda apa saja keutamaan Bulan Syaban tersebut?
Dalam setiap bulan Hijriah, terdapat keutamaan dan keistimewaannya tersendiri. Seperti Rajab dimana sebelumnya terdapat peristiwa Rasulullah SAW bertemu dengan Allah SWT melalui Isra Mi’raj.
Sebagai umat Muslim, hendaknya kita dapat mengetahui apa keistimewaan, amalan dan keutamaan yang terdapat dalam bulan Syaban kali ini.
Bulan Syaban juga terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW terkait apa saja keutamaan Bulan Syaban dan sikap yang mesti dilakukan khususnya ketika menghadapi momentum Nisfu Syaban yang akan datang.
Daftar Isi:
Doa Bulan Syaban
اللهم بارك لنا فى رجب وشعبان وبلغنا رمضان وحصل مقاصدنا برحمتك يا ارحم الراحمين
Allahumma baarik lana fii rojaba wa sya’bana, wa ballighna romadhona wa hashshil maqoshidana, bi rohmatika ya Arhamar Rohimin.
Artinya: “Ya Allah, Berkahkanlah kami di bulan rajab dan sya’ban ini, sampaikanlah kami pada bulan ramadhan, dan hasilkanlah maksud maksud kami, dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih.”
Kita di anjurkan untuk membaca doa bulan Syaban berikut supaya Allah dapat mensucikan kita dari dosa-dosa, mendapatkan rahmat Allah, meniatkan segala amalan shalih untuk meningkatkan kualitas diri dan menyampaikan kita ke Bulan Ramadhan nantinya.
Keutamaan Bulan Syaban
Adapun beberapa keutamaan Bulan Syaban yang mesti kita ketahui agar dapat memanfaatkan momentum sebaik mungkin yaitu sebagai berikut,
- Bulan Syaban Bulan Turunnya Perintah Shalawat
- Pembiasaan Diri dengan Amal Shalih Sebelum Ramadhan
- Bulan Syaban Bulan Banyaknya Berpuasa
- Diangkatnya Catatan Amal Perbuatan Manusia dari Malaikat ke Allah SWT Secara Langsung
Bulan Syaban Bulan Turunnya Perintah Shalawat
Melansir dari pcnujember.co.id, Sya’ban secara istilah berasal dari kata Syi’b yang artinya adalah jalan di atas gunung.
Arti ini selaras dengan posisi kedatangan bulan yang menyongsong Ramadhan, penanggalan Hijriah tersebut berfungsi sebagai jalan menapaki kebaikan menuju puncak Ramadhan.
Jika di Rajab sebelumnya terdapat momentum Isra Mi’raj, maka di bulan Sya’ban terdapat pula perintah untuk bershalawat sebagaimana turunnya ayat berikut.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab:56)
Perintah untuk bershawalat juga di perkuat dengan mengutip pendapat dari ulama shalih, Imam Abu Daif Al-Yamani dan Imam Syihabuddin Al-Qastilani yang menyatakan bahwa,
ان شهر شعبان شهر الصلاة على النبي لأن الاية “إن الله وملائكته يصلون على النبي” نزلت فيه
“Sesungguhnya bulan sya’ban ialah bulan shalawat, karena ayat tersebut turun di bulan itu (Sya’ban)”.
Sementara makna shalawat adalah doa yang disertai dengan penghormatan untuk mengharapkan rahmat yang sempurna secara terus menerus kepada Nabi Muhammad SAW.
Oleh karenanya, setiap muslim dapat bershalawat sebanyak-banyaknya dalam kondisi apapun, untuk mendapatkan rahmat dan ampunan kepada Allah SWT juga sebagai bentuk syukur kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanannya telah menyampaikan Islam ke dunia hingga detik ini.
Bulan Syaban Bulan Banyaknya Berpuasa
Kedatangan bulan Sya’ban juga seringkali di lupakan oleh manusia selain karena berhimpitan dengan waktu Rajab dan Ramadhan. Sementara Rasulullah SAW mencontohkan amalan paling baik dalam bulan Sya’ban adalah dengan memperbanyak puasa.
Kita tahu bahwa perintah puasa juga dapat di lakukan selain di Bulan Ramadhan, seperti puasa sunnah yaitu senin dan kamis, atau ayyamul bidh.
Puasa merupakan ibadah yang paling di anjurkan karenanya dapat melawan hawa nafsu, memberikan dampak baik bagi kesehatan, akal dan pikiran.
Dengan melakukan puasa, kita dapat melatih diri untuk menahan diri dari hal yang di haramkan oleh Allah SWT, selain itu juga akan mendapatkan pahala yang amat banyak nantinya.
Dalam sebuah riwayat Hadist Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Aisyah, beliau berkata,
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali pada Bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak daripada puasa pada Bulan Sya’ban.”
Keutamaan Bulan Sya’ban tersebut bisa kita dapatkan dengan upaya meningkatkan amal ibadah untuk menyongsong Ramadhan.
Bulan Pembiasaan Diri dengan Amal Shalih Sebelum Ramadhan
Bulan Syaban begitu dekat dengan Bulan Ramadhan. Jelang Ramadhan umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan
amalan shalih untuk mendapatkan pahala yang banyak di sisi Allah SWT.
Namun, apakah benar begitu ketika memasuki Bulan Ramadhan, kita secara tiba-tiba dapat begitu bersemangat untuk mengejar amalan terbaik?
Ternyata, pada salafus shalih atau ulama terdahulu sudah melakukan tarhib atau penyambutan Ramadhan dengan memperbanyak amalan shalih pada bulan sebelumnya yaitu Rajab dan Syaban.
Imam Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan,
شَهْرُ رَجَب شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سُقْيِ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanamanKeutamaan Bulan Syaban I Hadist, Doa dan Amalan yang Dapat Dilakukan.”
Kemudian, Beliau Rahimahullah juga mengatakan,
مَثَلُ شَهْرِ رَجَبٍ كَالرِّيْحِ، وَمَثُل شَعْبَانَ مَثَلُ الْغَيْمِ، وَمَثَلُ رَمَضَانَ مَثَلُ اْلمطَرِ، وَمَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ.
“Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia akan memanen hasilnya di bulan Ramadhan.” (Lathaiful-Ma’arif, karya Ibnu Rajab, hal. 130).
Oleh karenanya, momen Sya’ban juga seringkali umat muslim maknai sebagai Bulan Menyiram atau bulan untuk melakukan pembiasaan amalan shalih sebagai persiapan diri memasuki Bulan Ramadhan.
Dan inilah menjadi salah satu keutamaan Bulan Syaban yang dapat kita maknai sebagai bulan latihan beramal shalih.
Diangkatnya Catatan Amal Perbuatan Manusia dari Malaikat ke Allah SWT Secara Langsung
Keutamaan Bulan Syaban lainnya adalah terdapat momentum di angkatnya catatan amal perbuatan seluruh manusia dari malaikat ke Allah SWT.
Hal ini juga di riwayatkan dalam hadist berikut,
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya;
“Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317), Shahih.
Sudah tentu menjadi kebanggaan bagi muslim apabila saat kita mendapatkan kemuliaan Bulan Syaban dalam kondisi memaksimalkan sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah Ta’Alla.
Belum lagi, di malam Nisfu Sya’ban atau terangkatnya catatan amalan selama satu tahun menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT.
Tentunya masih ada keutamaan Bulan Syaban lainnya yang patut kita ketahui, mudah-mudahan kita dapat memanfaatkannya sebaik mungkin sebagai pelatihan menuju Ramadhan nanti.
Sekian artikel mengenai keutamaan Bulan Syaban, semoga dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui keutamaan Bulan Syaban.
Silahkan share link artikel berikut kepada orang-orang terdekat Anda yang membutuhkannya.
Untuk membaca artikel informatif dan menarik lainnya kunjungi Blog Evermos.