Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kecelakaan pesawat di Indonesia pernah terjadi. Peristiwa terakhir ini adalah Indonesia berduka karena digemparkan atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Di dalamnya ada 62 orang penumpang dan awak pesawat, yang nasibnya belum diketahui.
lebih lengkapnya mengenai peristiwa ini mari kita simak pada ulasan berikut ini:
Daftar Isi:
1. Peristiwa Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 ini jatuh saat sedang terbang dengan tujuan Jakarta-pontianak. Tepatnya 8 Januari 2021.
Pesawat ini mengalami hilang kontak dan setelah dilakukan penyelidikan maka jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada waktu 4 menit setelah lepas landas.
Pesawat tersebut tercatat membawa 50 orang penumpang termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi Adapun awak kabin yang bertugas pada penerbangan tersebut sebanyak 12 orang.
Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan evakuasi serta penyelidikan lebih lanjut beserta Tim SAR. Hingga saat ini, beberapa serpihan pesawat, barang-barang penumpang, serta bagian tubuh manusia telah ditemukan oleh tim pencarian.
Selain kejadian sriwijaya air ini masih tercatat sejumlah kecelakaan yang dialami berbagai macam maskapai. Selain penerbangan sipil, ada juga sejumlah kecelakaan yang dialami pihak militer.
Berikut informasi daftar kecelakaan pesawat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
2. Sukhoi Superjet 100
Pada 9 Mei 2012, pesawat Sukhoi Superjet 100 menabrak Gunung Salak saat melakukan demonstrasi penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Terdapat korban jiwa sebanyak 45 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kejadian ini.
Sebagiannya merupakan wartawan yang sedang meliput demonstrasi penerbangan perdana pesawat itu.
Dari hasil penyelidikan Komite nasional Keamanan Transportasi (KNKT) penyebab dari kecelakaan ini adalah karena kelalaian pilot. Seperti tidak adanya muatan informasi mengenai area yang dilintas pada peta.
Pilot pun kurang menguasai medan dan kontur pegunungan Salak. Hal ini pun diperparah dengan kondisi langit yang sangat tebal sehingga mempersempit jarak pandang.
Adanya calon pembeli yang duduk di tempat duduk observer dalam kokpit diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya konsentrasi pilot saat mengemudikan pesawat.
Baca Juga : 9 Golongan Orang yang Mati Syahid Menurut Islam Berikut Keistimewaannya
3. AirAsia QZ 8501
Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia Indonesia QZ 8501 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura mengalami kecelakaan yakni jatuh di Laut Jawa. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 162 orang tewas.
Hasil investigasi KNKT menyatakan bahwa penyebab jatuhnya pesawat adalah dikarenakan adanya kerusakan pada bagian rudder-travel-limiter (FAC) yang membatasi gerakan rudder di ekor pesawat akibat keretakan kecil di bagian solder. Dengan demikian, solder tidak menghantarkan listrik dengan baik.
Selain itu, hasil investigasi juga menyatakan bahwa pesawat tersebut telah mengalami masalah kerusakan sebanyak 23 kali dan tidak terdeteksi oleh teknisi maskapai.
Hal ini juga diperparah karena miskomunikasi dari kedua pilot sehingga menyebabkan pesawat tersebut jatuh ke Laut Jawa.
Puing-puing pesawat dan bagian tubuh manusia ditemukan selang dua hari waktu kecelakaan.
Baca Juga : 6 Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat Untuk Diamalkan Sehari-Hari
4. Lion Air JT610
Pada 29 Oktober 2018, Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang ini jatuh di lepas pantai Karawang, Jawa Barat saat 15 menit setelah lepas landas.
Sebanyak 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru dinyatakan meninggal dunia.
Dari hasil investigasi KNKT menyimpulkan bahwa penyebab kecelakaan adalah gabungan faktor mekanik, desain pesawat, serta kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.
Selain itu, ada faktor lain seperti kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot serta distraksi yang ada dalam kokpit.
5. Merpati Nusantara Xian MA60 PK-MZK
Pada 7 Mei 2011, Pesawat Merpati Nusantara Xian MA60 PK-MZK rute Sorong-Kaimana, jatuh ke laut hanya beberapa meter dari Bandara Kaimana.
Kecelakaan ini memakan korban jiwa dengan menewaskan seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 25 orang.
Berdasarkan laporan akhir penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), saat penerbangan mendekati Bandara Kaimana, pesawat diterbangkan dengan menggunakan aturan Visual Flight Rules (VTR).
Namun kondisi cuaca dengan jarak pandang 2 kilometer sebenarnya tidak memenuhi syarat penerbangan visual. Dalam penerbangan tersebut tidak terdengar adanya approach briefing dan landing checklist.
Pada saat komunikasi terakhir, pilot menyatakan bahwa pesawat memiliki jarak pandang sepanjang 2 kilometer dengan ketinggian awan 1.400 kaki.
Padahal syarat melakukan penerbangan secara visual adalah dengan jarak pandang minimum 5 kilometer dengan ketinggian dasar awan 1500 kaki.
Musibah bisa datang kapan saja pada siapa saja. Semua adalah kehendaknya dan berada di luar kemampuan dan nalar manusia.
Sehingga untuk sesama manusia hanya bisa saling mendoakan dengan harapan dikemudian hari tak akan terjadi hal seperti itu lagi selain itu dapat digantikan dengan nikmat ampunan yang lebih.
Doa Ketika Mendapati Orang Terkena Musibah/Kecelakaan
Untuk itu, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca doa saat ada orang terkena musibah atau kecelakaan. Bacaan doanya adalah sebagai berikut :
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أجرْهُم فِي مُصِيبَتِهِمْ، وَأَخْلِفْ لَهُمْ خَيْرًا مِنْهَا
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiron minha
Artinya : Sesungguhnya kita milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan berilah ganti yang lebih baik.
Demikianlah ulasan mengenai daftar kecelakaan pesawat di Indonesia beserta bacaan doanya.
Hendaknya kita senantiasa selau mendekatkan diri pada Allah SWT Karenanya kita tidak mengetahui nasib manusia kedepannya.
Semoga kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Aaamiin Yaa Rabbal Alamiin.
Untuk membaca artikel lainnya, Anda bisa mengunjungi situs Blog Evermos