Cara mandi wajib pria yang benar dan doanya – Adakah terbesit dalam benak Anda setelah selesai mandi wajib apakah mandi wajib yang Anda lakukan sah atau tidak? Jika iya, coba simak cara mandi wajib pria yang benar dan doanya berikut ini.
Mandi wajib atau disebut dengan mandi junub merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh umat Islam.
Biasanya orang akan melakukan mandi wajib jika dalam kondisi tertentu, yang pasti adalah dalam keadaan tidak suci dari hadas kecil maupun besar.
Namun, apakah mandi wajib yang Anda lakukan selama ini sudah benar dan sesuai dengan syariat?
Artikel ini akan memberikan penjelasan tentang cara mandi wajib pria yang benar dan doanya, selain itu juga akan disebutkan apa saja hal yang mengharuskan seseorang mandi wajib.
Cara Mandi Wajib Pria yang Benar dan Doanya, Inilah Sebabnya
Seseorang yang tidak suci dari hadas diharuskan untuk mandi wajib sesuai syariat, hal itu karena ibadah yang dilakukan seperti shalat harus suci dari hadas.
Oleh karena itu bagi orang yang sedang berhadas harus mandi wajib dengan sebab-sebab tertentu.
Penyebab yang membuat seseorang diharuskan mandi wajib adalah sebagai berikut:
1. Keluarnya air mani setelah berhubungan intim
Penyebab pertama seseorang harus mandi wajib adalah keluar mani setelah bersetubuh. Tak hanya itu, meskipun kedua kemaluan belum bertemu namun sudah keluar mani tetap diharuskan mandi wajib.
Air mani yang keluar dan menyebabkan seseorang harus mandi wajib adalah air mani yang keluar secara sengaja, memancar dan terasa nikmat.
Sedangkan air mani yang keluar bukan karena syahwat atau tidak sengaja, maka tidak diharuskan mandi wajib.
2. Keluar mani karena mimpi basah
Kemudian para laki-laki yang sudah baligh pasti akan mengalami mimpi basah. Mimpi basah adalah ketika seseorang mimpi bersetubuh dan keluar air mani.
Maka laki-laki tersebut harus mandi wajib agar bisa melaksanakan shalat dengan sah kembali.
3. Bersetubuh meskipun tidak keluar mani
Adapun penyebab lainnya yaitu bersetubuh meskipun tidak keluar mani, kondisi ini dijelaskan dalam hadits berikut ini.
“Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (menyetubuhi istrinya), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari, no. 291; Muslim, no. 348).
4. Setelah selesai haid
kemudian mandi wajib juga diharuskan kepada wanita yang selesai dari masa haid. Biasanya orang-orang menyebutnya dengan sebutan bersih-bersih.
Hal itu karena ketika darah haid sudah berhenti mengalir maka wanita tersebut harus menjalankan kewajiban ibadah dan diawali dengan mandi wajib.
5. Berhentinya darah nifas
Sama seperti haid, darah nifas yang berhenti juga mengharuskan seorang wanita mandi wajib.
Darah nifas adalah darah yang keluar setelah wanita melahirkan dan biasanya berlandung selama 40 hari bahkan 60 hari.
Itulah beberapa penyebab seseorang yang harus mandi wajib, kemudian berikut ini adalah cara mandi wajib bagi pria dan wanita secara benar dan sah beserta doanya.
Cara Mandi Wajib Pria yang Benar dan Doanya
Setelah mengetahui sebab kenapa seseorang harus mandi wajib, berikut ini adalah tata cara mandi wajib pria yang benar dan doanya:
1. Niat
Yang pertama harus dilakukan adalah membaca niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala.”
2. Mencuci tangan
Setelah niat, kemudian cuci tangan sebanyak tiga kali.
3. Mencuci kemaluan dan dubur
Setelah mencuci tangan, kemudian mencuci kemaluan atau membersihkan kemaluan dan dubur.
4. Mencuci tangan
Selanjutnya lakukan cuci tangan kembali untuk memastikan bahwa tangan sudah bersih dari hadas.
5. Berwudhu seperti mau sholat
Lalu lakukan wudhu layaknya mau sholat.
6. Guyur kepala dan memisah-misah rambut
Setelah wudhu, mulailah mandi junub dengan mengguyur kepala terlebih dahulu sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut
Kemudian memisah-misahkan rambut menggunakan jari tangan. Bagi pria ini wajib, sedangkan bagi perempuan ini sunnah.
Seperti dalam riwayat yang disebutkan bahwa ada seorang perempuan bernama Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran.”
7. Basuh seluruh tubuh
Setelah itu, lakukan mandi seperti biasa dan harus membasahi seluruh tubuh.
8. Cuci kaki dan ucapkan hamdalah
Terakhir adalah mencuci kaki dan mengucapkan kalimat “Alhamdulillah”. Perlu diingat bahwa mencuci kaki ini harus dilakukan di tempat yang berbeda dari Anda berdiri saat mandi. Geser kira-kira 10 cm dari posisi Anda berdiri sebelumnya.
Cara Mandi Wajib Bagi Perempuan
Pada proses mandi wajib yang dilakukan oleh perempuan tidak ada bedanya dengan mandi wajib bagi laki-laki.
Hanya saja ada niat setelah haid yang biasa dibaca sebelum mandi wajib jika wanita tersebut selesai dari haid.
Berikut ini niat mandi wajib bagi wanita dan niat mandi wajib setelah haid:
1. Niat mandi wajib bagi wanita
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala.”
2. Niat mandi wajib setelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil haidi lillahi Ta’ala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
3. Cara mandi wajib wanita
Setelah niat, lakukan mandi wajib seperti mandi wajib untuk laki-laki.
Dalil yang Menjelaskan Tentang Mandi Wajib
Dalam Al-quran juga dijelaskan tentang mandi wajib, seperti firman Allah SWT dalam surat An-Nisa dan Al-Maidah berikut:
1. Surat An-Nisa ayat 43
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ
جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.
Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa : 43).
2. Surat Al-Maidah ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ
كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ
اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah: 6).
Jadi itulah cara mandi wajib pria yang benar dan doanya, sedangkan bagi wanita tidak ada perbedaaan, hanya saja ada niat setelah haid yang harus dibaca ketika mandi wajib.
Merebut Berkah Bersama Evermos
Jika Anda ingin membaca artikel islami menarik lainnya, silahkan kunjungi situs Blog Evermos. Selamat membaca!
Selain itu, dapatkan manfaat untuk berikhtiar bersama Evermos hanya dalam satu aplikasi, selain itu ada banyak penawaran dan promo menarik lainnya yang bisa Kamu dapatkan secara cuma-cuma.
Inilah benefit yang akan Anda dapatkan secara GRATIS:
- Punya toko online sendiri cuma modal HP,
- Jualan 80.000++ produk lokal berkualitas
- Akses E-Katalog tanpa batas
- Belajar bisnis dipandu trainer professional
- Gratis Ongkir*
- Packing dan pengiriman semua dari Evermos yang bantu,
- Bisa banget Jastip (Jasa Titip) untuk teman terdekat
- Kesempatan Umroh* tanpa diundi
*Syarat dan Ketentuan berlaku
Tertarik untuk mencobanya? Dapatkan akses ke seluruh produk dan siap jual sekarang juga dengan klik tombol di bawah berikut ini.
Rizky Syahaqy, merupakan SEO Content Writer di Blog Evermos yang fokus pada konten bisnis dan doa. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Setelah lulus, saya bekerja di dunia kepenulisan selama 1 tahun, yakni menjadi wartawan di sebuah media berita. Namun sejak masih kuliah saya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang jurnalistik dan kepenulisan selama 3 tahun. Bahkan semasa kuliah saya sudah bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media berita dan penyiar radio. Oleh karena itu saya memiliki kemampuan yang baik dalam menulis dan mencari sumber yang kredibel untuk sebuah tulisan yang saya buat. Semoga yang saya sajikan dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya.