Bersyukur atas nikmat Allah – Memiliki kekurangan dalam diri seharusnya tidak menjadi alasan seseorang untuk tidak bersyukur.
Justru dalam agama Islam mengajarkan bahwa apapun yang dimiliki dan apapun yang menjadi kekurangan wajib untuk disyukuri.
Bahkan wajib bagi seorang Muslim untuk menjadikan kekurangan tersebut sebagai wujud rasa bersyukur atas nikmat Allah.
Oleh karena itu jangan sampai Anda termasuk ke dalam orang-orang yang kufur, karena bagaimanapun dan apapun kekurangan yang dimiliki harus menjadi hal yang membuat diri Anda sebagai orang yang taat kepada Allah SWT.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana cara bersyukur atas nikmat Allah yang dikutip dari ceramah singkat Gus Baha yang berjudul Bersyukur dengan Kekurangan.
Bersyukur Atas Nikmat Allah karena Masih Diberi Nikmat Shalat Fardhu
Dalam ceramahnya, Gus Baha menyampaikan bahwa bersyukurlah karena masih diberikan kemampuan untuk melaksanakan shalat fardhu.
“Kalau kamu gak bisa shalat ba’diyah atau qobliyah, maka bersungguh-sungguhlah dalam shalat fardhu. Nikmati shalat fardhu itu.” ujarnya dalam ceramah yang ditayangkan oleh Dakwah Digital dalam kanal Youtube-nya.
Bersungguh-sungguh dalam shalat fardhu merupakan bentuk rasa bersyukur atas nikmat Allah.
Jangan sampai Anda memiliki pikiran bahwa jika tidak bisa bersungguh-sungguh dalam shalat fardhu, maka bisa ditambal dengan shalat sunnah.
Gus Baha menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. Beliau mengibaratkan jika ban mobil copot tidak akan bisa ditambal.
Begitupun dengan shalat fardhu yang dilakukan dan merasa ada yang kurang, maka tidak bisa ditambal dengan shalat sunnah, namun harus mengulangnya dari awal.
Bersyukur Atas Nikmat Allah yang Telah Memberi Makan
Kemudian, Gus Baha menyampaikan bahwa yang paling penting adalah masih mendapatkan oksigen dan mendapatkan kesehatan yang cukup. Setelah itu nasi baru bisa dianggap penting.
Hal ini adalah sebuah renungan bahwasanya apa yang bisa dimakan hari ini adalah sesuatu yang harus disyukuri. Terlepas dari apapun makanan tersebut.
Terkadang orang berpikir bahwa nasi adalah yang paling penting, padahal bukan. Karena yang paling penting adalah mendapatkan kenikmatan saat memakan sesuatu dan mendapatkan kesehatan.
Selain itu, sama halnya dengan tidak memiliki musuh di luar sana. Karena yang menjadi musuh sesungguhnya adalah diri sendiri.
Karena apapun yang terjadi, mengontrol agar diri ini tidak menjadi musuh adalah sesuatu yang baik.
“Jika dihujat orang baru merasa susah, padahal diri Anda yang susah karena sebelumnya menghujat diri sendiri. Misalnya Anda berkata pada Tuhan bahwa Anda miskin dan jelek, itu tandanya Anda menghina diri sendiri,” ucap Gus Baha.
Jangan Mengeluh, Bersyukurlah Atas Nikmat Allah
Kemudian, jika hidup selalu mengeluh, dan merasa paling sengsara, itu adalah sumber dari masalah yang akan datang.
Jika hidup yang dijalani seperti ini, tetap syukuri, jangan mengeluh. Karena itu termasuk ke dalam perbuatan kufur nikmat.
Maka. jika Anda miskin, jika Anda meralat, jangan pernah minta ingin mobil dan hidup enak. Itu bisa membuat Anda lebih sengsara.
Bersyukurlah apa yang Anda miliki saat ini, katakan pada Allah bahwa “Alhamdulillah saya bisa hidup dengan keadaan seperti ini”.
Sama halnya dengan Anda yang ingin terbang ke planet Mars namun pada kenyataannya tak bisa karena memang Anda tidak bisa terbang.
“Bilang ke Allah, ‘Ya Allah Alhamdulillah saya tidak bisa terbang jadi enak saya tidak bisa pergi keluyuran kemana-mana. Di sini lebih enak.’ Begitu saja,”
Gus Baha mengatakan itu semua penting untuk dilakukan. Karena semua sumber kesengsaraan adalah kita yang menuruti nafsu dalam diri.
Hidup Itu Harus Bahagia! Jangan Banyak Mengeluh
Jadi, apapun yang menjadi sumber penderitaan adalah keinginan dan nafsu yang ada pada diri Anda.
Karenanya Anda harus bisa menjalani hidup dengan keadaan apapun harus dalam suasana bahagia.
Menurut Gus Baha, jika bersyukur atas nikmat Allah dan tidak menuruti nafsu maka hidup akan bahagia.
Misalnya jika Anda bertengkar dengan tetangga dan Anda digunjingkan oleh tetangga Anda, jangan balas gunjingan tersebut.
Cukup ucapkan Alhamdulillah dan bersyukur karena dosa Anda berkurang akibat digunjing oleh tetangga Anda.
Begitupun dengan istri Anda sering memarahi Anda, maka Anda harus bersyukur karena Allah memberikan jantung yang terus bergerak meskipun dimarahi oleh istri.
“Jadi, hidupmu itu harus bahagia.”
Allah Maha Pemberi Segalanya
Pada intinya adalah hidup yang dijalani ini harus dibarengi dengan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan semuanya kepada kita.
Jangan pernah kufur terhadap nikmat yang Allah berikan, karena kesengsaraan bersumber dari keinginan dan nafsu yang berlebihan.
Demikianlah pembahasan mengenai bersyukur atas nikmat Allah yang bersumber dari isi ceramah singkat Gus Baha, semoga menjadi renungan untuk kita semua.
Sumber: Syahaqy, Rizky. Gus Baha Bersyukur dengan Kekurangan. YouTube, diunggah oleh Dakwah Digital, 24 November 2021, https://www.youtube.com/watch?v=jhZxx5cwUgI .
Jika Anda ingin membaca artikel islami menarik lainnya, silahkan kunjungi situs Blog Evermos. Selamat membaca!
Selain itu, dapatkan manfaat untuk berikhtiar bersama Evermos hanya dalam satu aplikasi, selain itu ada banyak penawaran dan promo menarik lainnya yang bisa Kamu dapatkan secara cuma-cuma.
Inilah benefit yang akan Anda dapatkan secara GRATIS:
- Punya toko online sendiri cuma modal HP,
- Jualan 80.000++ produk lokal berkualitas
- Akses E-Katalog tanpa batas
- Belajar bisnis dipandu trainer professional
- Gratis Ongkir*
- Packing dan pengiriman semua dari Evermos yang bantu,
- Bisa banget Jastip (Jasa Titip) untuk teman terdekat
- Kesempatan Umroh* tanpa diundi
*Syarat dan Ketentuan berlaku
Tertarik untuk mencobanya? Dapatkan akses ke seluruh produk dan siap jual sekarang juga dengan klik tombol di bawah berikut.
Rizky Syahaqy, merupakan SEO Content Writer di Blog Evermos yang fokus pada konten bisnis dan doa. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Bandung jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik. Setelah lulus, saya bekerja di dunia kepenulisan selama 1 tahun, yakni menjadi wartawan di sebuah media berita. Namun sejak masih kuliah saya aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang jurnalistik dan kepenulisan selama 3 tahun. Bahkan semasa kuliah saya sudah bekerja sebagai penulis lepas di berbagai media berita dan penyiar radio. Oleh karena itu saya memiliki kemampuan yang baik dalam menulis dan mencari sumber yang kredibel untuk sebuah tulisan yang saya buat. Semoga yang saya sajikan dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya.