Apa yang Dimaksud dengan Tuma’ninah? Ini Hukum dan Penjelasannya!

Apa yang dimaksud dengan tuma’ninah – Setiap umat Islam tentu mengerjakan sholat adalah kewajiban.

Sholat menjadi ibadah utama bagi umat Islam, bahkan ketika tiba hari semua manusia dihisab, maka ibadah sholat yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT.

Ada sholat wajib, ada pula sholat sunnah. Keduanya dikerjakan sesuai dengan rukun-rukun sholat.

Salah satu rukun yang sering terlewat ketika sholat adalah tuma’ninah. Sebetulnya apa sih yang dimaksud dengan tuma’ninah?

Artikel ini akan membahas apa yang dimaksud dengan tuma’ninah dalam sholat, mulai dari pengertiannya sampai hadis tentang tuma’ninah. Berikut ini ulasannya untuk Anda.

Apa yang Dimaksud dengan Tuma’ninah?

Pengertian tuma'ninah
Sumber: google.com/bersosial

1. Tumaninah berdasarkan hadis Rasulullah SAW

Tuma’ninah memiliki arti diam sebentar dan tidak terburu-buru. Artinya setiap gerakan sholat seperti berdiri, rukuk, i’tidal, sujud dan duduk di antara dua sujud harus dilakukan dengan khusyuk.

Rasulullah dalam hadisnya menyebutkan bahwa apa yang dimaksud dengan tuma’ninah merupakan jalan untuk mencapai kekhusyukan dalam mengerjakan ibadah sholat.

Rasulullah SAW Bersabda: “Kalau kamu berdiri ketika sholat, maka berdirilah dengan tuma’ninah. Kalau kamu ruku’ maka ruku’lah dengan tuma’ninah. Kemudian berbuatlah demikian dalam sholatmu.” (HR. Bukhari dan Ahmad dari Abu Hurairah).

2. Tumaninah menurut ulama

Syekh Salim bin Samir Al-Hadrami dalam kitab Safinatun Najah memberikan pengertian apa yang dimaksud dengan tuma’ninah adalah diam sejenak setelah gerakan sebelumnya.



Hal itu artinya ketika semua anggota badan diam atau tidak bergerak dengan kisaran waktu yang setara dengan membaca kalimat tasbih (subhanallah).

3. Tumaninah menurut kitab Fathul Qarib

Dalam kitab ini, Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Al-Ghazi menjelaskan bahwa tuma’ninah ketika melakukan sujud bukan hanya sekadar menyentuhkan kepala ke tempat sujud saja.

Namun ketika seorang tuma’ninah dalam sujud yakni harus memberi beban tekanan kepala kepada tempat sujud.

Perumpamaannya adalah jika seorang sujud dan dialasi dengan sebuah kapas, maka akan ada bekas cekungan hasil dari tekanan sujud tersebut. 

Hukum Melakukan Tumaninah saat Sholat

Hukum melakukan tuma'ninah
Sumber: google.com/bersosial

Mengerjakan tuma’ninah dalam sholat adalah kewajiban untuk mengerjar kekhusyukan sesuai dengan apa yang dimaksud dengan tuma’ninah.

Selain itu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menekankan bahwa melakukan tuma’ninah adalah wajib.

Dari sahabat Hurairah r.a beliau berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW suatu ketika masuk masjid. Kemudian ada seorang laki-laki yang masuk ke masjid dan melaksanak sholat. Lalu orang itu menghampiri Rasulullah dan memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya dan berkata, ‘kembalilah dan ulangi sholatmu, karena kamu belum sholat (dengan sholat yang sah)”.   

Kemudian laki-laki itu mengulangi sholatnya sampai  tiga kali karena tidak melakukan tuma’ninah. Akhirnya ia berkata kepada Rasulullah: “Demi Zat yang mengutus anda dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari salat seperti ini, maka ajarilah aku.”

Rasulullah SAW menjawab: “Jika kamu berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al-Qur’an. Kemudian rukuklah hingga benar-benar tuma’ninah (tenang dan mapan) dalam rukuk itu, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak lurus (i’tidal), kemudian sujudlah sampai engkau tuma’ninah dalam sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga tuma’ninah dalam keadaan dudukmu. Kemudian lakukanlah semua itu di seluruh rakaat shalatmu.” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Berdasarkan penjelasan hadis di atas, hukum mengerjakan tuma’ninah adalah wajib dan tidak bisa ditinggalkan karena untuk melengkapi pahala serta kekhusyukan sholat.

Gerakan Rukun Sholat yang Wajib Tumaninah

Apa yang DImaksud dengan Tuma'ninah
Sumber: google.com/bersosial

Berdasarkan para ahli fikih, apa yang dimaksud dengan tuma’ninah paling tidak ada empat gerakan rukun sholat yang wajib tuma’ninah.

1. Rukuk dengan tumaninah

Ketika rukuk, seluruh bagian tubuh harus diam dan tenang selama bacaan kalimat tasbih sebanyak tiga kali.

2. I’tidal dengan tumaninah

Ketika i’tidal setelah mengangkat kedua tangan, kemudian beridir tegap dan tenang sambil membaca kalimat i’tidal.

3. Sujud dengan tumaninah

Ketika sujud, seperti yang dijelaskan di atas tentang apa yang dimaksud dengan tuma’ninah, kepala harus menekan ke bagian tempat sujud.

Seluruh badan diam tak bergerak dan tenang selama membaca kalimat tasbih sebanyak tiga kali.

4. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah

Sebelum beranjak ke rakaat berikutnya setelah sujud, maka seseorang saat mengerjakan shalat harus tuma’ninah di antara dua sujud.

Caranya dengan duduk bersimpuh beberapa saat atau seperti membaca kalimat subhanallah dalam keadaan tenang dan diam.

Makna dari Melakukan Tumaninah

Makna Tuma'ninah
Sumber: google.com/bersosial

Mengutip dari kumparan.com, apa yang dimaksud dengan tuma’ninah adalah bukan hanya sekadar sebuah gerakan.

Melainkan berkenaan dengan sebuah ketengan hati dan pikiran. Artinya dalam setiap gerakan yang tenang dan sempurna. Shalat juga harus memaknai setiap bacaannya.

Maknanya adalah seorang yang mengerjakan shalat harus melibatkan hati dan pikirannya, sehingga dapat merasakan bagaimana dekatnya dengan Allah SWT ketika shalat.

Jadi, dalam mengerjakan shalat, bukan hanya sebuah kewajiban saja. Namun harus tenang dan khusyuk agar mendapat kesempurnaan shalat. Salah satunya melakukan tuma’ninah.

Itulah ulasan mengenai apa yang dimaksud dengan tuma’ninah. Jika Anda ingin membaca artikel islami lainnya, kunjungi situs Blog Evermos. Semoga bermanfaat!

Buka Usaha Jadi Reseller (Daftar Gratis)