Sebagai umat islam kita tentu pernah mendengar kata zuhud. Zuhud adalah suatu sifat mulia yang disukai Allah SWT. Bahkan, Nabi Sulaiman pun memiliki sifat demikian. Sebenarnya, Apa itu Zuhud? Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak pada artikel berikut ini.
Apa itu Zuhud?
Zuhud merupakan sikap terpuji yang dicintai Allah SWT, di mana seseorang lebih mengutamakan cinta pada akhirat dan tidak terlalu mementingkan urusan dunia seperti harta kekayaan atau Tahta. Jadi, kita tidak akan frustasi jika kehilangan harta di dunia.
Orang yang memilliki sifat zuhud menyadari bahwa segala harta kekayaan dan dunia hanya bersifat sementara. Semua yang ada di dunia ini sebenarnya hanya bekal untuk mencapai tujuan hakiki yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Hal ini sebagaimana dikatakan dalam firman Allah SWT pada Surat An-Nisa ayat 77 yang artinya,
“Katakanlah, kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun”
Baca Juga : Jangan Kufur Nikmat! Implementasikan 10 Cara Bersyukur Kepada Allah SWT agar Nikmat Semakin Bertambah
Pengertian Zuhud Menurut Para Ahli
Hakikat zuhud sebenarnya adalah mengalihkan kesenangan dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik. Contohnya adalah seperti hilangnya hubungan hati dengan harta yang tidak terlalu memuja harta.
Imam Junaidi berkata bahwa hakikat zuhud lainnya adalah menganggap kecil dunia dan menghapus pengaruhnya dalam hati.
Sebagaimana dicontohkan oleh Imam Abu Sulaiman Ad-Darani bahwa jika ada hal duniawi yang membuat kita sibuk dan lupa dengan Allah maka kita akan meninggalkannya. Jadi, tidak akan ada yang menyibukkan seseorang dari perintah Allah.
Untuk itu jika kita memiliki sifat zuhud kita harus siap akan terbatasnya angan-angan.
Baca Juga : 7 Cara Istiqomah dalam Berhijrah di Jalan Allah yang Harus Anda Ketahui
Zuhud Tidak Harus Miskin
Namun, memiliki sifat zuhud tidak harus berarti miskin. Dalam hal ini bukan berarti membenci hidup kaya dan memilih hidup miskin. Karena perlu diingat bahwa orang yang kaya belum tentu tidak zuhud begitu pula orang yang kekurangan belum tentu zuhud.
Karena zuhud adalah lepasnya keterikatan hati dengan harta dunia yang bisa membuat kita lupa akan Allah Swt. Jika kita terlena dan terbuai akan harta yang dimiliki hingga sibuk dan melupakan Allah maka itu adalah hal yang salah.
Zuhud adalah amal hati, sehingga hanya Allah yang bisa menilainya. Oleh karena itu, kita tidak bisa menilai sifat zuhud seseorang hanya dari penampilan luarnya saja.
Kekayaan dan harta yang dimiliki seseorang pun bukan merupakan standar zuhud. Orang bisa menjadi zuhud, sekalipun Allah menitipkan banyak harta kekayaan kepadanya.
Cara Mencapai Sifat Zuhud
Jadi sebenarnya, bagaimana cara untuk mendapatkan sifat ini? Kita bisa mulai dari meningkatkan ketakwaan.
Setidaknya ada lima cara yang bisa dilakukan sebagaimana mengutip perkataan Abdul Mun’im Al-Hasyim dalam bukunya Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim. Berikut adalah kelima caranya :
Selalu memikirkan kehidupan akhirat
Kita perlu menanamkan dalam pikiran bahwa kehidupan yang dijalani oleh manusia tidak hanya terbatas di dunia namun sesungguhnya yang kekal adalah di akhirat kelak.
Jadi, tanamkanlah bahwa apa yang dikerjakan di dunia saat ini nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Apa yang kita tanam apa yang kita panen kelak. Jadi tidak ada salahnya untuk menanam berbagai kebaikan di dunia.
Menyadari bahwa kenikmatan dunia bisa memalingkan hati Allah
Sudah banyak kita tahu melihat kasus bahwa banyak manusia tergiur akan nikmat dunia namun terjerumus pada jurang kesalahan.
Salah satunya yang pernah dialami Tsa’labah pada zaman Nabi Muhammad ketika ia menjauh dari Allah karena terkelabui nikmat dunia.
Menumbuhkan kesadaran bahwa mengejar dunia sangatlah melelahkan
Kita perlu menyadarinya bahwa mengejar harta tidak akan ada habisnya. Harta, tahta, dan hal fana lainnya hanya ada di dunia dan juga tidak akan dibawa mati. Tetap amalan baiklah yang menemani kita di Akhirat.
Menyadari bahwa dunia itu terlaknat
Terlaknat dalam hal ini adalah seperti yang diterangkan dalam berbagai hadis Nabi, bahwa dunia ini kerap membuat lupa. Kecuali jika kita mengisinya dengan berdzikir kepada Allah, mencari ilmu dan pekerjaan lainnya yang lillahi ta’ala. Oleh karena itu, segala sesuatu di dunia yang menjauhkan diri dari Allah bisa dikatakan terlaknat.
Menyadari bahwa dunia adalah hina dan godaannya bisa berbahaya bagi kehidupan manusia
Maksud dari hina di sini adalah bahwa ada kalanya orang terlalu mengejar dan mencintai dunia, padahal kehidupan yang kekal dan abadi hanya ada di akhirat.
Adapun kita perlu menanamkan niat untuk melaksanakannya sebagaimana oleh salah seorang ulama Hasan al-Bashri ulama senior masa tabii’in pernah ditanya bahwa:
ما سر زهدك فى الدنيا ؟
“Apa rahasia zuhud anda terhadap dunia?”
Jawab beliau,
علمت بأن رزقى لن يأخذه غيرى فاطمأن قلبى له , وعلمت بأن عملى لا يقوم به غيرى فاشتغلت به , وعلمت أن الله مطلع على فاستحييت أن أقابله على معصية , وعلمت أن الموت ينتظرنى فأعددت الزاد للقاء الله
Aku yakin bahwa rizkikku tidak akan diambil orang lain, sehingga hatiku tenang dalam mencarinya. Saya yakin bahwa amalku tidak akan diwakilkan kepada orang lain, sehingga aku sendiri yang sibuk menjalankannya. Aku yakin bahwa Allah selalu mengawasi diriku, hingga aku malu merespon pengawasannya dengan melakukan maksiat. Aku yakin bahwa kematian menantiku. Sehingga aku siapkan bekal untuk ketemu Allah
Keutamaan Zuhud
Jadi, apa keutamaan dari memiliki sifat ini? Keutamaannya adalah memiliki posisi paling utama setelah bertakwa kepada Allah SWT. Pasalnya, zuhud menjadikan seseorang mencintai Allah dengan segenap hatinya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Dalam hadist riwayat Ibn Majah, bahwa :
“Zuhudlah engkau terhadap dunia, niscaya Allah mencintaimu dan zuhudlah engkau terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia akan mencintaimu.”
Adapun, tanda sifat zuhud pada manusia adalah tidak adanya rasa tamak pada harta orang lain dan justru suka memberi kepada orang lain.
Hal ini pun bisa menjadi faktor keselamatan diri sebab sebagaimana dikatakan oleh Jamal Ma’mur orang yang tidak zuhud ibarat orang yang mabuk atau tenggelam yang tidak mengetahui jalan keluar. Karena lahir dan batinnya sibuk mencari dunia.
Demikianlah ulasan mengenai Apa itu Zuhud beserta keutamaannya. Semoga kita senantiasa diberikan sifat zuhud agar selalu ingat pada Allah SWT.
Untuk membaca artikel islami lainnya, Anda bisa mengunjungi situs Blog Evermos
Siti Choerunnisa adalah seorang SEO Content Writer di blog Evermos dengan menulis artikel seputar bisnis/usaha, fashion and travelling.