Pernahkah Anda membangun bisnis, dan mengalami kegagalan? Misalnya Anda sedang berbisnis jus buah akan tetapi karena faktor tertentu akhirnya bankrut. Tentunya hal ini membuat orang-orang frustasi karena akibat dari alasan utama kegagalan usaha baru. Bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis semoga tidak mengalami peristiwa ini ya.
Hasil survey yang dilakukan oleh USA TODAY mengenai bisnis baru, bahwa terdapat 20% bisnis yang mampu bertahan hanya di tahun pertama saja sejak beroperasi. Sementara itu, hampir dari setengahnya gagal di lima tahun pertama.
Dari fakta tersebut kita akan menunjukkan bahwa semakin bertahannya sebuah bisnis, semakin lebih lama pula ia dapat bertahan ketimbang yang menjalankannya baru sebentar.
Impian memiliki bisnis yang bertahan lama, terkenal di kalangan masyarakat, sukses memiliki banyak cabang tentu bisa diwujudkan dengan mengetahui alasan utama kegagalan usaha baru.
Oleh karena itu, simak pembahasan berikut ini merupakan alasan utama kegagalan usaha baru yaitu.
Dampak Bisnis yang Gagal
Makna kegagalan menurut KBBI (2014) adalah tidak berhasil, atau tidak tercapai maksudnya. Adapun maksud bisnis yang kita jalankan tentu untuk mendapatkan keuntungan.
Sudahkah Anda mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita apabila bisnis yang dijalankan mengalami kegagalan? Jika belum mengetahuinya, mari bersama-sama menyimak ulasan yang telah Admin rangkum berikut.
1. Stress
Sebelumnya Anda merasa sangat yakin bahwa bisnis yang akan dijalankan oleh Anda berjalan lancar. Akan tetapi, sejumlah faktor yang menghampiri dan tidak dapat teratasi oleh Anda mengancam kepunahan bisnis.
Akibatnya, setelah bisnis bangkrut serta ditutup, Anda merasakan sejumlah gejolak emosi seperti kesal, sedih, dan bingung harus berbuat apa.
Sehingga lambat laun, jika kemampuan untuk beradaptasi kembali dengan keadaan masih sulit Anda akan mengalami stress.
2. Tergesa-gesa pada rencana lain
Hal yang mungkin dapat Anda rasakan setelah mengalami kegagalan bisnis adalah Anda akan tidak sabaran pada rencana lain.
Belum tentu rencana dadakan yang Anda buat itu akan berjalan berhasil atau tentu sebaliknya semakin rugi.
Padahal, sebenarnya menerima kenyataan, memperhatikan apa yang harus dilakukan dan belajar dari pengalaman itulah yang Anda butuhkan.
Sebaliknya jika Anda berencana untuk membuat rencana bisnis yang baru sebaiknya lebih berhati-hati dan matang untuk melakukannya.
3. Trauma
Ada pepatah yang mengatakan tidak semua orang itu sama, betul adanya. Namun, bagaimana bila Anda akan merasakan peristiwa traumatis akibat kegagalan usaha baru tersebut?
Para psikolog menyebut sikap tersebut sebagai “menghindar” atau “sebuah pencegahan” yang dilakukan dalam rangka memotivasi diri.
Dampak yang akan diakibatkan dari trauma Anda tidak bisa sepenuhnya percaya diri kembali, kemudian cenderung menimbulkan kecemasan kembali.
Namun, Anda bisa mengatasi perasaan tersebut dengan mengubah tujuan Anda sambil menyelipkan hal positif di dalamnya.
Misalnya, membangun bisnis yang baru sambil beramal, dan bersedekah yang membawa manfaat positif untuk orang lain.
4. Membuang Waktu
Tidak sedikit yang akan mengatakan kita telah membuang-buang waktu atau menyia-nyiakan waktu yang ada ketika usaha mengkhianati hasil.
Ungkapan tersebut bisa saja kita katakan karena kita tidak mau kehilangan hal yang berharga dengan menyudutkan proses yang kita alami.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan proses maupun hasilnya, kegagalan akan membuat kita menjadi lebih dewasa dalam menyikapinya.
5. Modal Sia-Sia
Tidak salah untuk beranggapan bahwa apa yang kita korbankan menjadi sia-sia. Karena kita sudah menyimpan harapan pada bisnis baru untuk memberikan banyak keuntungan.
Hal yang kita korbankan mungkin tidak bisa di dapatkan untuk kedua kalinya, akan tetapi bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk mengajari kita dalam membagi porsinya.
Jadi bagi Anda yang tidak ingin mengalami kegagalan karena alasan utama kegagalan usaha baru, Anda dapat mengantisipasinya dengan mengetahui faktor-faktor yang akan terjadi.
Alasan Utama Kegagalan Ulasan Baru
Kegagalan bisnis tentunya memberikan sejumlah dampak yang tidak diinginkan. Hal ini karena memulai bisnis relatif lebih mudah ketimbang mempertahankannya.
Pebisnis apalagi pemula akan menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya, dengan mempelajari hal berikut kita dapat meminimalisir kegagalan.
Berikut ini merupakan alasan utama kegagalan usaha baru yaitu:
1. Kurangnya Perencanaan
Perencanaan bisnis adalah hal yang terpenting untuk dilakukan jauh sebelum memulai suatu bisnis baru.
Tentu siapa saja ingin bisnis dapat berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, oleh karena itu perlu perencanaan yang matang.
Perencanaan bisnis yang kurang akan berujung pada kegagalan, oleh sebab itu kita perlu mengetahui apa sebenarnya bisnis yang akan kita jalankan.
Berikut adalah perencanaan yang harus ada di dalam bisnis agar tidak mengalami kegagalan bisnis baru menurut jurnal Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha oleh Supriyanto:
- Visi dan misi tujuan bisnis,
- Sasaran atau analisis kebutuhan pasar,
- Barang atau jasa yang dipasarkan,
- Usaha-usaha pemasaran,
- Analisis aspek teknik seperti lokasi, layout, luas atau skala bisnis, pemilihan mesin atau teknologi yang akan dipakai,
- Aspek manajemen seperti waktu dan SDM,
- Kebutuhan finansial, seperti kebutuhan, sumber, aliran kas, kelayakan bisnis dan sebagainya,
2. Faktor Ekonomi
Menurut ahli bisnis dalam jurnal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Usaha oleh Mukhlishotul Jannah, Zimmerer mengungkapkan bahwa faktor ekonomi menjadi salah satu kegagalan bisnis baru. Kendali keuangan yang tidak baik membuat perusahaan kecil melakukan kesalahan pada faktor ekonomi.
Yang pertama, yaitu kekurangan modal untuk menjalankan bisnis, kemudian kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.
Oleh karena itu, kita perlu mengatur modal yang digunakan untuk menjalankan bisnis serta mengoptimalkannya dalam usaha baru.
3. Kesalahan Manajemen
Lanjutnya, alasan utama kegagalan usaha baru yaitu terdapat dalam kesalahan manajemen yang dilakukan oleh bisnis baru.
Bisnis yang dilakukan dalam skala kecil pun bisa berdampak karena kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan.
Bisa jadi karena pebisnis pemula yang baru menjalankan usaha tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bisnis tersebut.
Sebab itu, Anda perlu memahami bisnis bahkan hingga hal terinci sekalipun agar mampu menghindari kegagalan usaha baru karena faktor manajemen berikut.
4. Lokasi yang Buruk
Zimmerer juga mengatakan bahwa pemilihan lokasi yang buruk dalam bisnis baru bisa menjadi faktor alasan utama kegagalan usaha baru.
Karena pemilihan lokasi yang tepat haruslah dipilih berdasarkan hasil riset, pengamatan, dan perencanaan.
Memilih lokasi untuk usaha baru bukan berarti hanya memilih lokasi berdasarkan karenanya ada tempat kosong.
5. Kurangnya Pengalaman
Bagi Anda yang merupakan seorang pebisnis baru wajar apabila masih memiliki pengalaman yang kurang dalam berbisnis.
Setiap calon pebisnis haruslah memiliki keterampilan teknis yang memadai, yaitu pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi, kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis serta keterampilan mengelola orang dalam sebuah organisasi dan memotivasi mereka agar meningkatkan kinerja.
6. Terlalu Percaya Diri
Di Antara para pelaku bisnis ada yang bersikap terlalu percaya diri dalam membuat sebuah ide bisnis.
Tak jarang, sikap yang arogan seperti ini menjadi salah satu faktor alasan utama kegagalan usaha baru, padahal belum tentu yang lain berpendapat yang sama.
Ide yang Anda buat belum tentu menjadi ‘tren’ di mata masyarakat, atau ‘booming’ di mata masyarakat.
Anda bisa menguji ide yang brilian tersebut melalui sebuah riset atau survey yang bisa Anda lakukan kepada orang-orang terdekat Anda lebih dahulu.
Setelah itu, biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki tanpa perlu rasa gengsi atau cemas.
7. Miskin Komitmen
Salah satu alasan utama kegagalan usaha baru yang seringkali muncul menjadi bibit penyakit para pebisnis adalah miskin komitmen.
Banyak para pebisnis yang merasa sudah cukup puas ketika menjalani sebuah bisnis yang berhasil.
Akibatnya, mereka kehilangan kemampuan untuk mengelola usaha baru mereka agar lebih stabil.
Tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengelola bisnis juga bisa mengancam keberjalanan bisnis.
Maka dari itu, sebagai pebisnis Anda hendaknya tidak membiarkan bisnis begitu saja, dan tetap fokus untuk mengembangkan bisnis dan tujuan Anda.
8. Tidak Punya Visi
Berbisnis tanpa visi bagaikan mengerjakan bisnis tanpa adanya arah atau tujuan. Jika sudah begini, apa yang bisa kita harapkan dari melakukan bisnis?
Sebab itu, untuk membangun bisnis bukanlah suatu hal yang main-main, melainkan Anda harus menentukan suatu tujuan untuk jangka pendek, menengah atau pendek.
Apalagi ketika kita menjalani bisnis sambil bekerjasama dengan orang lain atau beberapa rekan usaha, sehingga visi menjadi hal yang penting untuk diketahui dalam ekosistem bisnis.
9. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha
Apakah Anda pernah membayangkan bisnis yang akan berjalan dalam 1, 2, hingga 10 atau puluhan tahun berjalan dengan manajemen yang sama?
Padahal, belum tentu SDM atau Sumber Daya Manusia yang berada dalam bisnis Anda bertahan selama itu.
Saat menjalankan bisnis baru apalagi setelah mengalami perkembangan dan keberhasilan menurut Zimmerer bisnis memerlukan perubahan gaya manajemen yang drastis berbeda.
10. SDM yang Tidak Handal
Pernahkah Anda membuat bisnis baru yang kemudian Anda menempatkan semua keluarga Anda didalamnya sebagai SDM?
Hal tersebut bisa bersifat menguntungkan sebab mereka merupakan keluarga Anda, dan Anda tidak perlu susah payah untuk memberikan imbalan kepada pekerja yang diluar.
Namun, hal tersebut seharusnya dihindari. Karena hubungan yang terlalu cair dalam keluarga bisa menyebabkan hilangnya kinerja fungsi struktural yang seharusnya.
Bukannya menjalankan fungsi sebagai struktural bisnis, namun justru kita akan merasa kurang enak untuk memberi teguran atau motivasi kepada mereka.
Sebab itu, perlunya untuk merekrut staf SDM dalam bisnis Anda dengan orang yang memiliki dasar pengetahuan serta pengalaman untuk bekerja di bisnis baru Anda.
Setelah melihat semua alasan utama kegagalan usaha baru, saatnya Anda mewujudkan impian bisnis Anda.
Namun, bagi Anda yang masih mengalami keterbatasan modal dan ingin mengerjakan usaha sampingan tentu bisa dilakukan melalui HP saja.
Cuma Modal HP Udah Bisa Buka Usaha, Mau? Evermos Solusinya!
Buat buka usaha, Anda tidak perlu lagi pusing mikirin modal, stok atau siapa suppliernya, dan kemana buat promosiinnya!
Karena sekarang hanya dengan modal HP saja Anda sudah bisa jualan ribuan produk lokal yang pastinya berkualitas.
Hanya dengan download dan install aplikasi Evermos di HP sekarang juga dan lakukan pendaftaran sebagai reseller Evermos buat langsung ikhtiar dari sekarang juga.
Dapatkan manfaat untuk berikhtiar bersama Evermos hanya dalam satu aplikasi, selain itu ada banyak penawaran dan promo menarik lainnya yang bisa Kamu dapatkan secara cuma-cuma.
Inilah benefit yang akan Anda dapatkan secara GRATIS,
- Punya toko online sendiri cuma modal HP,
- Jualan 80.000++ produk lokal berkualitas
- Akses E-Katalog tanpa batas
- Belajar bisnis dipandu trainer professional
- Gratis Ongkir*
- Packing dan pengiriman semua dari Evermos yang bantu,
- Bisa banget Jastip (Jasa Titip) untuk teman terdekat
- Kesempatan Umroh* tanpa diundi
*Syarat dan Ketentuan berlaku
Tertarik untuk mencobanya? Dapatkan akses ke seluruh produk dan siap jual sekarang juga dengan klik button di bawah berikut.
Sekian informasi alasan utama penyebab kegagalan usaha baru yang dapat Admin sampaikan, semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin memperdalam tentang bisnis.
Sebarkan juga artikel berikut melalui platform media sosial dengan share link kepada orang-orang terdekat Anda yang membutuhkannya.
Untuk membaca artikel menarik dan informatif lainnya, kunjungi Blog Evermos.
Sarah Nurjannah adalah SEO Content Writer di Blog Evermos yang berpengalaman selama 3 tahun membagikan konten seputar Doa, Tips Bisnis, Tips & Trik, dan berbagai Konten Informatif lainnya. Tahun 2020, Sarah pernah menulis di Okezone selama 3 bulan sebagai News Writer.