Perhatikan 8 Adab Ziarah Kubur Sesuai dengan Ajaran Islam

Ziarah kubur kerap dilakukan masyarakat Indonesia pada hari-hari tertentu, seperti seminggu sekali pada hari Kamis atau Jumat. Kemudian teratur mengajak keluarga ziarah sebelum Ramadan dan Idul Fitri. Maka dari itu, penting untuk kita ketahui tentang adab ziarah kubur yang akan diulas pada artikel berikut.

Ziarah kubur juga diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk mengingatkan manusia bahwa kelak kematian akan menjemput, serta menyadarkan untuk memperbanyak amalan.

Bagaimana adab ziarah kubur dalam Islam? Berikut ini kami telah rangkum mengenai adab ziarah kubur sesuai sunah Nabi dari berbagai sumber.

Baca juga: Kumpulan Doa Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal | Beserta Artinya

Dalil Ziarah Kubur

Adab Ziarah Kubur
Sumber: pexels.com

Awalnya ziarah kubur sempat tidak diperbolehkan oleh Rasulullah SAW, karena khawatir dengan sikap orang-orang yang memanjatkan doa bukan teruntuk Allah.

Melainkan memohon kepada para leluhur yang telah tiada, dan itu berarti termasuk bentuk syirik atau menyekutukan Allah.

Setelah masyarakat atau umat Nabi yang mulai rasional dan mau menerima ketauhidan dari Nabi Muhammad, akhirnya ziarah kubur diijinkan kembali. Selama tidak mengkeramatkan benda mati atau patung, serta memahami adanya kematian.

Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallÃhu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam beliau bersabda, Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan. (HR Imam Muslim dan Abu Daud)

Adab Ziarah Kubur

1. Berwudhu Sebelum Ziarah

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Sebaiknya sebelum berangkat ziarah kubur, Anda dapat mengambil air wudhu terlebih dahulu dari rumah.

Apabila batal di perjalanan, dapat wudhu di kamar mandi atau fasilitas umum dekat pemakaman.



2. Mengucapkan Salam

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Adab ziarah kubur selanjutnya dengan mengucapkan salam seperti yang telah Rasulullah SAW ajarkan. Kalimat salam ketika masuk area pemakaman, sekaligus sebagai bentuk mendoakan para penghuninya,

“Assalamu alaikum ahlad-diyaar minal muminiina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal mustakhiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. Wa as alullooha lanaa walakumul aafiyah.”

Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.

Ucapan salam yang lain,

“Assalamu’alaikum ahlad diyaar minal mukminiina wal muslimin.”

Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari golongan orang beriman, dan orang-orang Islam”.

3. Menghadap Kiblat

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Adab ziarah kubur berikutnya termasuk sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, yakni dengan menghadap kea rah kiblat saat berdoa.

Membacakan doa untuk sang mayit kemudian mengirimkan bacaan tasbih, tahmid, takbir, dan dzikir. Bacaan doa untuk almarhum yang pertama,

“Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la laahiquun wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah”.

Artinya: “Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”

4. Doa Khusus Untuk Orang yang Telah Meninggal

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Setelah membacakan dzikir dan doa tadi, lanjut membacakan doa tertentu yang ditujukan pada keluarga atau leluhur yang telah meninggal. Berikut bacaan doa untuk almarhum :

a’udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.

Alhamdullilahi robbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan yuwaafiini’amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa’adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala alii sayyidina muhammad.

Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur’anil ‘adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina ‘atsayyidina muhammad sollallohu’alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi’ina waquroti a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi’ina wal’ulamail ‘alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil ‘alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.

Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.

Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba’dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil ‘aalamiin.

Artinya :

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memujiNya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmatNya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanya untuk Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat Mu dan keagungan kuasa Mu. Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga beliau.

 

Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala Al Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad sebagai hadiah yang menjadi penyambung. Sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kamiyaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang-orang shalih, para sahabat, para tabiin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.

Lanjutan

 

Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

 

Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskan dia. Mulikanlah tempat tinggalnya dan luaskanlah. Muliaknlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air jernih dan sejuk. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan abju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkannya, serta suami/istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta siksa api neraka.

 

Ya Allah berikanlah ampun bagi kami yang masih hidup, dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil, kami yang dewasa, kami yang pria atau wanita. Siapapun yang Egnkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami akan pahal beramal kepadanya. dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggalannya dengan mendapat rahmat Mu Yang Maha Pengasih. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam”

5. Membaca Surat Pendek

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Setelah membaca doa khusus untuk almarhum, lanjutkan dengan membaca surat-surat pendek. Layaknya riwayat oleh al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau berkata :

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk menutup dengan membaca surat Al-Fatihah setelah selesai mendoakan almarhum.

Baca juga: Doa Sakaratul Maut dan Sunah-Sunah Ketika Ajal Akan Datang

6. Tidak Menginjak atau Duduk di Atas Kuburan

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Adab ziarah kubur selanjutnya, pastikan Anda menghormati para penghuni pemakaman dengan tidak menduduki maupun menginjak kuburannya. Sesuai dengan sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda :

“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

7. Hindari Berkata Tidak Sopan

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Tidak berkata tidak sopan dan kasar tentunya memang sebaiknya Anda hindari. Keberadaan di pemakaman, tentunya sebagai tamu harus mengenal adat serta istiadat pula.

Seperti yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi, bahwa tidak baik jika di dalam pemakaman atau kuburan bicara hal yang bathil atau buruk.

8. Tidak Melakukan Hal yang Berlebihan

Adab Ziarah Kubur
Sumber: google/bersosial

Adab ziarah kubur berikutnya untuk tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, seperti menjadikan makam sebagai tempat spesial layaknya masjid, melakukan ritual, menangis berlebihan meratapi nisan, mencium batu nisan. Serta aktivitas lain yang membuat ibadah dan iman terkikis.

Melakukan ziarah kubur seharusnya meningkatkan iman untuk lebih menyadari kematian dan kebesaran Allah SWT. Jika berlebihan, akan menimbulkan hal-hal syirik dan niat awal pahala ziarah kubur menjadi berubah dosa.

Itulah beberapa adab ziarah kubur sesuai sunnah Nabi yang sebaiknya kita jalankan, supaya lebih mengingat Allah SWT dan hari akhir.

Sesampainya di rumah, sebaiknya mengambil air wudhu dan membersihkan sisa-sisa kotoran atau tanah yang menempel di pakaian.

Demikianlah informasi tentang adab-adab ziarah kubur yang perlu Anda ketahui.

Semoga kita semua bisa memperhatikan adab-adab di atas, sehingga dalam pelaksanannya bisa Allah ridhai.

Dalam berziarah pun ada hikmah yang kita ambil yaitu untuk selalu senantiasa mengingat kematian.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada sesama, agar dapat mengambil kebaikannya.

Apabila Anda ingin membaca artikel menarik lainnya, jangan lupa untuk mengunjungi situs blog Evermos. 

 

 

 

Buka Usaha Jadi Reseller (Daftar Gratis)