Tips Berdagang – Pernahkah Anda berfikir bahwa Allah menciptakan kita di dunia ini agar mau berusaha menjalankan segala tantangan yang ada di dunia?
Benar, Allah menciptakan seluruh manusia di dunia ini bukan untuk bersenang-senang saja, tetapi untuk menguji keimanan seorang hamba yang diciptakan oleh dzat pencipta.
Salah satu bukti bahwa seseorang beriman dan menjalankan perintah Allah adalah dengan berusaha menjalani hidup dengan jalan yang dikehendaki.
Bekerja adalah salah satu cara yang paling tepat, dan kali ini kami akan membahas seputar bekerja melalui berdagang.
Berdagang adalah salah satu pekerjaan yang mulia di dalam agama Islam, karena bukan hanya masyarakat biasa yang melakukannya namun suri tauladan seluruh umat, Nabi Muhammad juga mencontohkan.
Nabi Muhammad pun sangat memuji dan mendoakan seluruh pedagang yang jujur.
Apakah Anda sudah tahu bagaimana kisah Nabi Muhammad dalam berdagang di zaman nya dahulu? berikut ulasannya!
Daftar Isi:
Kisah Nabi Muhammad menjadi Pedagang
Nabi Muhammad SAW menjadi pedagang sejak usia 25 tahun, kala itu beliau berdagang ke negeri Syam dengan membawa modal seadanya dari Khadijah RA yang mana saat itu belum menjadi istri Nabi.
Khadijah sendiri adalah seorang pengusaha wanita yang sangat kaya dan memiliki kedudukan terhormat. Ia berbisnis dengan system bagi hasil dan sangat jujur dalam usahanya.
Tidak hanya Khadijah saat itu banyak pula kaum Quraisy yang berdagang sehingga kaum tersebut memiliki julukan kaum pedagang.
Tidak hanya Nabi Muhammad dan Khadijah, sahabat Nabi pun juga banyak yang termotivasi untuk melakukan perdagangan.
Salah satu contohnya adalah Abu Bakar RA berdagang berbagai jenis pakaian, Umar bin Khatab RA berdagang gandum dan beberapa makanan pokok, Abbas bin Abdil Muthallib dan Abu Sufyan berdagang berbagai macam roti dan camilan.
Dari sejarah Nabi tersebut sangat tidak masalah jika seseorang menjalankan pekerjaan sebagai pedagang.
Ada sebuah hadist yang mengatakan bahwa pedagang yang jujur kelak di ahirat akan dibangkitkan bersama nabi dan orang-orang yang shiddiq.
Tentu saja kita ingin dibangkitkan bersama orang-orang pilihan Allah di hari kiamat kan?
Lalu jika kita seorang yang pemula bagaimanakan cara yang tepat agar bisa menjadi seorang pedagang sesuai dengan yang diajarkan nabi Muhammad?
Tips Berdagang Sesuai Sunnah nabi SAW
1. Niat Karena Allah SWT
Agar kita bisa dibangkitkan dengan nabi Muhammad di akhirat kelak maka hal pertama yang harus dilakukan adalah berdagang demi ibadah kepada Allah SWT.
Bukan sekedar ingin mendapat keuntungan di dunia. Segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tergantung dengan niat.
Jadi jika Anda berdagang niatlah untuk memberi manfaat kepada orang lain bukan karena ingin mengambil keuntungan apalagi sampai merugikan orang lain.
2. Bersikap jujur
Kedua adalah dengan selalu bersikap jujur terhadap segala sesuatu yang Anda perdagang-kan.
Contohnya saja Anda berdagang baju maka berikanlah baju yang kualitasnya sesuai dengan harga yang di banderol. Jual makanan berikanlah makanan yang layak, jual beras berikanlah beras sesuai timbangan.
Salah satu sikap pedagang yang jujur adalah tidak pernah mengurangi jumlah timbangan. Bahkan Rosul mengajarkan untuk melebihkan timbangan agar konsumen yang beli senang dan akhirnya berlangganan.
3. Barang yang berkualitas
Meskipun barang yang diberikan menunjukan harga, jika bisa jualah barang yang berkualitas baik. ini adalah prinsip yang dianut oleh Rasululloh SAW.
Sebagai pedagang kita dianjurkan untuk menjaga kualitas barang yang dijual, hindari menjual barang-barang yang cacat, sebab itu hanya akan merugikan pembeli dan dalam jangka waktu panjang hal tersebut juga akan merugikan diri sendiri.
4. Jangan riba
Rosululloh mengajarkan kepada para pedagang untuk mengambil keuntungan sewajarnya saja. jangan sampai melampaui batas karena hanya akan merugikan pembeli.
Pengambilan riba juga termasuk akhlak jual beli yang tidak dibolehkan dalam agama. Jadi adanya riba hanya akan mengundang murkanya Allah dan menyebabkan usaha kita tidak barokah.
5. Saling menguntungkan
Yang dimaksud saling menguntungkan adalah dengan cara berdagang suatu dagangan dengan cara tidak ada satupun yang ditutupi antara penjual dan pembeli.
Jika barang yang dijual bagus maka katakana saja barangnya bagus, tetapi jika barangnya sedikit cacat katakana saja sedikit cacat sehingga pembeli bisa mempertimbangkan.
6. Menjual miliknya sendiri
Nah, dalam berdagang Anda dianjurkan untuk menjual milik sendiri bukan milik orang lain.
namun jika keadaan mengharuskan kita untuk menjual milik orang lain bagaimana?
Jika keadaan memaksa maka kita diharuskan untuk berhati-hati dalam menjual dagangan orang lain. Kasus ini pada zaman sekarang ini sangat mudah terjadi terutama pada dunia online.
Sebagai contoh adalah system jual barang dengan dropshipping.
Cara berdagang dengan system dropshipping adalah dengan menjual suatu produk pada konsumen tanpa memiliki produk tersebut sebelumnya.
Jadi yang dipasang adalah foto dagangan milik toko seseorang.
Lalu jika ada konsumen yang memesan kita baru menghubungi pemilik grosir atau agen resmi dari barang tersebut. setelah itu barulah pedagang memiliki barang tersebut.
Meskipun diperbolehkan namun berjualan dengan model ini sebaiknya dihindari karena banyak sekali mudhorotnya terutama jika ternyata barang yang didapatkan tidak sesuai dengan yang ada di deskripsi gambar.
7. Hindari Penipuan
Dalam berjualan kita tentu dilarang untuk melakukan penipuan. Mengurangi timbangan saja tidak diperbolehkan apalagi melakukan penipuan.
Sekecil apapun penipuan yang dilakukan itu adalah mengingkari agama, dan nabi tidak akan menyukai perbuatan tersebut.
8. Bersikap ramah
Seperti yang kita ketahui ketika kita berjumpa dengan penjual yang ramah dan murah senyum kita tentu akan nyaman berbelanja di tempat tersebut bukan?
sebaliknya jika kita berbelanja di tempat yang bagus dan berkualitas namun penjualnya tidak pernah senyum kita juga akan merasakan ketidaknyamanan.
Ternyata Nabi juga menyarankan seluruh pedagang untuk bersikap ramah terhadap pembelinya.
9. Tidak menjelek-jelekan dagangan orang lain
Dalam berdagang tentu saja kita memiliki saingan, namun jangan sampai menjelek-jelekan dagangan milik orang lain tersebut.
perilaku tersebut mengurangi kebarokahan dan melanggar etika berjualan. Selain itu menjelek-jelekan dagangan orang lain juga bisa berakibat munculnya fitnah.
Itulah keutamaan berdagang dan juga etika berdagang yang diajarkan Nabi Muhammad kepada umatnya.
Banyak sekali peluang usaha yang bisa kita dalami untuk bisa menjalankan bisnis baik itu usaha sampingan maupun usaha utama.
Menjadi pedagang memang tidak sekedar menjual suatu barang namun juga memperbaiki kualitas diri dihadapan Allah. Apakah sekarang Anda sudah siap untuk berdagang?
Jika sudah siap lakukan tips berdagang yang dianjurkan oleh Rosululloh diatas agar termasuk golongan oang-orang yang dibangkitkan di hari kiamat bersama dengan Rosululloh.
Mungkin cukup sekian yang dapat kami sampaikan mengenai etika berdagang sesuai ajaran Rosululloh.
Marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan berusaha menjadi umat rosul yang mengikuti sunnahnya, menyebar kebaikan untuk orang lain, memberikan manfaat kepada orang lain, dan selalu sesuai dengan yang diajarkan Allah SWT.
Sekian artikel yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat!